Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penemuan Situs Buni sempat mencengangkan dunia arkeologi pada 1960-1970-an. Ketika itu, para arkeolog dan ribuan penduduk Bekasi dan sekitarnya berlomba menemukan ”harta karun”—emas, tepatnya—di lokasi tersebut. Ada sejumlah penduduk yang menyerahkan hasil penggalian mereka ke Museum Nasional secara sukarela. Beberapa arkeolog kemudian turun tangan, bahu-membahu dengan penduduk setempat, untuk menyelamatkan Situs Buni. Di antaranya R.P. Soejono, I Made Sutayasa, Teguh Asmar, dan Hasan Djafar. Dana penelitian yang seret membuat para arkeolog ini nyaris tak bisa bergerak selama bertahun-tahun. Namun, saat Pertamina menemukan minyak di Babelan, aktivitas penyelamatan Situs Buni kembali digiatkan. Berikut ini beberapa nama yang telah banyak menyumbangkan tenaga demi kelangsungan Situs Buni hingga sekarang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo