Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
MENGUSUNG slogan membangun dari pinggiran, pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla gencar membangun proyek infrastruktur hingga pelosok daerah. Mimpi besarnya menyediakan jaringan konektivitas di semua wilayah dan memupus kesenjangan ekonomi di sekujur negeri. Terbagi menjadi proyek strategis nasional dan proyek prioritas, total kebutuhan anggaran infrastruktur pada 2015-2019 mencapai Rp 4.197 triliun. Dari jumlah itu, 42,5 persen pembiayaannya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta dana badan usaha milik negara. Selebihnya, pemerintah berharap dari investasi swasta. Berbeda dengan pemerintah, kalangan swasta berhitung betul soal layak-tidaknya proyek infrastruktur. Oktober tahun ini genap sudah tiga tahun pemerintahan Jokowi-Kalla. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, berbagai proyek infrastruktur di Indonesia tiga tahun terakhir sudah menghabiskan anggaran negara Rp 994,7 triliun. Angka ini jauh lebih besar ketimbang anggaran infrastruktur lima tahun pemerintah sebelumnya. Namun, dengan bujet sebesar itu, pencapaian secara keseluruhan baru berkisar 10 persen. Sebagian besar masih tahap konstruksi atau bahkan sejumlah proyek masih di level persiapan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo