Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Camat Tebet Dyan Airlangga mengatakan tidak ada fasilitas umum maupun milik warga yang rusak oleh massa tawuran Manggarai pada Selasa malam, 29 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tidak ada fasilitas yang rusak, semua aman, baik itu halte maupun kereta api, ataupun fasilitas umum lainnya," kata Dyan saat ditemui di posko pengamanan dekat Terminal Manggarai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tawuran antar warga di Manggarai pecah sekitar pukul 18.30 WIB. Bentrokan itu melibatkan dua kelompok massa pemuda dari wilayah Menteng Trenggulun, Jakarta Pusat dan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan yang dipicu saling ejek di media sosial.
Massa tawuran berhasil dipukul mundur setelah aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah massa sekitar pukul 20.00 WIB. Tawuran yang sama juga sempat terjadi Senin, 28 Oktober sekitar pukul 23.00 WIB dan Jumat, 26 Oktober lalu.
Menurut Dyan, dijebolnya tembok pembatas antarwilayah di sekitar Stasiun Manggarai turut berpengaruh karena membuat intensitas warga yang saling berselisih jadi saling bertemu dan melakukan tawuran di sekitar rel kereta. "Tembok itu dijebol karena ada proyek pembangunan di stasiun, kita berharap tembok itu dibangun lagi untuk mengurangi intensitas pertemuan antarwarga," kata dia.
Dalam peristiwa tawuran kali ini, belum ada massa yang ditangkap oleh polisi. Dua kelompok warga bisa dibubarkan dengan menggunakan gas air mata.
Namun akibat tawuran Manggarai itu, satu orang polisi mengalami luka akibat sabetan senjata tajam. "Anggota bernama Briptu Daru, anggota reserse Polres Metro Jakarta Selatan," kata Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Bastoni.