Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sumenep - Tim peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) telah tiba di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu, 28 September 2016. Tim hendak mengecek lima titik tempat jatuhnya benda asing berupa kapsul jumbo di Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Sumenep Ajun Komisaris Besar Joseph Ananta Pinora, tim yang terdiri atas empat laki-laki dan seorang perempuan itu akan meneliti koordinat bumi tempat jatuhnya kapsul jumbo tersebut untuk dianalisis dan diteliti.
Titik jatuhnya benda asing terbagi di dua pulau: empat titik di Pulau Giliraja dan satu titik di Pulau Giligenting. "Sekarang mereka bertolak ke Giliraja menggunakan kapal Polairud," kata Joseph, Rabu, 28 September 2016.
Sebelum bertolak ke Giliraja, tim sempat mengecek empat benda asing yang telah dievakuasi polisi ke Marak Polres Sumenep. Empat benda itu terdiri atas tiga kapsul jumbo hitam dan satu lain mirip radiator.
Menurut Joseph, tim menduga benda-benda tersebut merupakan komponen pendorong roket. "Tapi masih perlu penelitian lebih jauh," ujarnya.
Pada Senin, 26 September 2016, warga Dusun Taman, Desa Lombang, Kecamatan Giligenting, di Pulau Giliraja dihebohkan oleh jatuhnya kapsul jumbo dari langit. Kapsul yang memiliki panjang 1,42 meter itu jatuh menimpa kandang sapi milik warga bernama Parnuju. Kandang sapi itu sampai ambruk.
Kapsul kedua jatuh di perairan Giliraja dan ditemukan nelayan Desa Lobuk, Kecamatan Bluto. Kapsul itu kemudian ditarik ke pantai. Kapsul ketiga ditemukan di Desa Lombang.
Selain itu, di Desa Bringsang ditemukan benda mirip radiator. Kondisinya sudah hangus terbakar. Benda lain jatuh di perairan Desa Jate. Menurut warga, bentuknya mirip sayap pesawat.
MUSTHOFA BISRI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini