Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah atau TPPAS Lulut-Nambo di Kabupaten Bogor telah memasuki masa uji coba. “Lulut-Nambo itu uji coba yang 100 ton,” kata Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin di Bandung, Selasa 16 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bey Machmudin mengatakan, tahap uji coba masih berlangsung dan TPPAS Lulut Nambo dijadwalkan mulai beroperasi dalam waktu dekat. "Untuk pengoperasian tahap 1 tahun ini (kapasitas) 100 ton dulu (per hari)," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bappeda Jawa Barat Iendra Sofyan mengatakan TPPAS regional Lulut-Nambo masih dalam tahap uji coba. Itu pun, dia menambahkan, terbatas untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar (refuse-derived fuel, RDF) dengan kapasitas 50 ton.
“Peralatannya sudah ada, tapi kapasitasnya masih 50 ton per hari. Prosesnya sekarang itu tahap percobaan,” kata dia.
Menurut Iendra, uji coba dilakukan bertahap. Ditargetkan uji coba rampung dalam sebulan ini. Pertama dengan mengoperasikan peralatan pengolahan sampah selama sehari penuh, tiga hari penuh, hingga seminggu penuh.
“Kalau sudah bisa satu minggu dia melakukan proses itu, alat bisa dinyatakan berjalan dengan baik,” kata Iendra sambil menambahkan, "Yang sekarang ini 50-100 ton per hari, belum sampai 2.300 ton per hari.”
Iendra juga mengatakan, pengolahan sampah tahap pertama di Lulut-Nambo diprioritaskan untuk Kota Depok. Sampah dari Kota Depok mendapat prioritas karena, "TPA-nya sudah mulai habis.”
Petugas mengangkut sampah di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat, Rabu 26 Januari 2022. Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan daerahnya telah mengantongi izin untuk membuang sampah ke TPPAS Lulut Nambo mulai Februari 2022. TEMPO/Subekti.
Sedangkan pembangunan TPPAS Lulut-Nambo tahap dua dengan kapasitas penuh sekitar 2.000 ton per hari masih menunggu restrukturisasi PT Jabar Bersih Lestari (JBL). Perusahaan, disebut Iendra, sedang melakukan seleksi untuk mitra investasi, juga restrukturisasi.
"Sehingga kalau sudah dapat investasi, baru masuk ke tahap dua,” kata Iendra. Pada tahap itu diharapnya TPPAS Lulut Nambo beroperasi penuh sebagai fasilitas pengolahan sampah yang diolah menjadi RDF dan kompos. “RDF ini akan dibeli Indocement,” kata dia lagi.