TRUBUS Sudarsono, salah seorang seniman kesayangan Bung Karno, sampai kini tak diketahui nasibnya. Pria kelahiran Wates, Yogyakarta, 24 April 1924, itu pada 1960-an dikenal sebagai pelukis andal dan tokoh Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra). Trubus juga terjun ke dunia politik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Yogyakarta mewakili Partai Komunis Indonesia.
Trubus, yang awalnya bekerja sebagai tukang yang menyiapkan makanan kuda-kuda andong, kemudian sering melawat ke luar negeri. Ia pernah sebulan tinggal di Praha, Cekoslovakia. Selama di Eropa Timur, ia berkunjung ke museum, pabrik keramik, tempat pembuatan patung batu-perunggu, dan lembaga pendidikan calon seniman. Ia juga mempelajari bagaimana negara menyubsidi kegiatan seni rupa.
Pascaprahara politik 1965, Trubus dikabarkan tertangkap tentara saat bersembunyi di lereng Gunung Merapi. Ia membawa radio Behring untuk memantau situasi. Sejak itu, nasibnya tak pernah diketahui. Apakah ia dieksekusi? Ditembak mati? Apakah ia dipenjara lebih dulu? Tapi di mana? Ataukah ia bebas dan tak mau kembali ke dunia ramai? Hingga kini keluarganya masih terus mencari. Anak-anaknya yakin Trubus masih hidup. Ikuti laporan Tempo.