Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ihwal ambulans bawa batu adalah kasus dua ambulans yang terparkir di lobi gedung Menara BNI Pejompongan, Jakarta Pusat, yang dituding membawa batu dan bensin saat terjadi kerusuhan buntut demonstrasi mahasiswa Rabu lalu, 25 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang saksi mata yang ditemui Tempo di Menara BNI, membenarkan adanya dua ambulans milik DKI dan PMI di lobi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang saya lihat dua ambulans itu memang disiagakan untuk membantu korban kerusuhan di lobi gedung ini (Menara BNI)," kata pegawai di Menara BNI yang namanya tidak mau disebut saat ditemui Sabtu, 28 September 2019.
Ia menuturkan petugas medis ambulans tersebut murni membantu para korban yang terkena pukulan dan gas air mata yang dihamburkan polisi. Menurut dia, situasi di kawasan Pejompongan dan depan kantornya cukup mencekam. Polisi dan massa saling serang.
Menjelang tengah malam, massa yang ada di depan kantornya telah dipukul mundur polisi. Lalu puluhan anggota Brimob menyisir Jalan Pejompongan Raya.
Sekitar pukul 23.00, anggota Brimob merangsek ke lobi Menara BNI karena melihat mobil ambulans terparkir sedang membantu para korban yang terluka dan sesak nafas. "Mereka (tim medis ambulans) murni memberikan bantuan kepada korban."
Menurut dia, anggota Brimob marah melihat ambulans yang terparkir di lobi Menara BNI dan memaksa mobil medis itu keluar.
Saat dua mobil itu dibawa keluar, Brimob dengan beringas menggebuki, menendang dan mementung belasan tenaga medis yang membantu korban. Belakangan muncul kabar simpang siur, yakni tudingan ambulans bawa batu dan logistik lain untuk demonstrasi mahasiswa.