Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
AROMA amisnya sudah tercium sejak awal Maret lalu. Saat itu, tim audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sedang mengaudit pengadaan lima logistik pemilu legislatif 2004, di antaranya kotak suara. Hasilnya, tim menemukan ada aliran dana dari perusahaan rekanan kepada oknum pejabat Komisi Pemilihan Umum—biasa disingkat KPU. "Di antaranya dari PT Survindo Indah Prestasi (SIP)," kata anggota BPK Hasan Bisri.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo