Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Usia Nyaris 70 Tahun, Ini Gaya Mamah Dedeh Jaga Kesehatan

Mamah Dedeh mengaku tak pantang makanan, hanya membatasinya agar tidak berlebihan.

19 Desember 2019 | 18.15 WIB

Mamah Dedeh saat mengisi acara  tabligh akbar bertajuk 'Hidup Rukun Bermasyarakat' yang diselenggarakan PKK RW 10 Bekasi Jaya, Bekasi, 9 Desember 2019. TEMPO/Mitra Tarigan
Perbesar
Mamah Dedeh saat mengisi acara tabligh akbar bertajuk 'Hidup Rukun Bermasyarakat' yang diselenggarakan PKK RW 10 Bekasi Jaya, Bekasi, 9 Desember 2019. TEMPO/Mitra Tarigan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mamah Dedeh memarahi panitia karena saat hendak memberikan sambutan dan menyapa para tamu penting, ia tidak bisa menyebutkan nama dan jabatannya. "Ini bagaimana panitia, nini nini (nenek-nenek) nyaris 70 tahun malah dikasih tulisannya kecil-kecil. Mana bisa terbaca," katanya pada 9 Desember 2019 dalam acara bertajuk 'Hidup Rukun Bermasyarakat' Tabligh Akbar bersama Mamah Dedeh oleh PKK RW 10 Bekasi Jaya, Bekasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menghiraukan salah satu panitia yang memberikannya handphone dengan tulisan nama para tamu penting dengan ukuran yang lebih besar, Mamah Dedeh pun langsung menyapa para tamunya. "Assalamualaikum, selamat datang para tamu terhormat dan para tokoh masyarakat setempat," katanya singkat dan lugas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa kali Mamah Dedeh menyebut usianya yang tidak muda lagi. "Saya ini sebenarnya usianya 69 tahun. Nanti 5 Agustus 70 tahun," kata pemilik nama lengkap Dedeh Rosidah Syarifusin itu.

Ia mengatakan sengaja meminta panitia untuk memberikan kursi putar agar bisa menoleh ke semua jamaahnya dari kiri atau kanan. Ia pun dengan mudah berputar dan melihat tema paparannya hari itu yang terpasang di spanduk yang terletak di belakang. "Ini lutut sudah tidak bisa menopang berat badan dan berkeliling panggung saat bicara," katanya.

Menurut Mamah Dedeh, di usianya saat ini, ia pernah mendapat omelan oleh salah satu keponakannya yang berprofesi dokter. "Keponakan saya tuh meminta saya untuk menurunkan berat badan menjadi 60 kilogram. Bagaimana coba menurunkan 20 kilogram," kata wanita yang beratnya saat ini 80-an kilogram.

Mamah Dedeh mungkin belum bisa menurunkan berat badannya sebanyak itu. Namun ia tetap bisa aktif mengisi acara ke berbagai tempat. Sebelum menghadiri acara di RW 10 Bekasi Jaya, Mamah Dedeh ternyata sempat mengisi materi di pengajian dekat rumahnya di Depok. Setelah kegiatan RW 10 Bekasi Jaya, ia pun terjadwal mengisi tausiyah di Kecamatan Lain di Bekasi. Bagaimana cara Mamah Dedeh tetap fit menjalani berbagai aktivitas? "Saya itu makan yang enjoy, tapi jangan berlebihan," katanya membuka sedikit rahasianya.

Ia mengatakan banyak temannya yang sudah sangat membatasi asupan mereka. Ada yang menghindari makanan A, karena takut lututnya; menghindari makanan B, karena takut jantungnya. "Saya itu pantangannya adalah pantang mundur. Apa saja doyan, tapi ingat jangan berlebihan," katanya.

Mamah Dedeh mengingatkan bahwa memiliki sifat tidak berlebihan adalah salah satu sunah Rasulullah Muhammad SAW yang juga diikutinya. Ia mengatakan pernah suatu kali ada temannya yang tidak mau makan durian. "Saya makan duren tidak apa-apa, tapi ya tidak banyak. Lebih baik banyak-banyak sedekah saja lah," katanya menyelipkan anjuran lain.

Mitra Tarigan

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro serta John Doherty Asia Pacific Journalism Internships Program di Melbourne, Australia, pada 2019. Saat ini fokus menulis isu kesehatan dan gaya hidup serta humaniora

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus