Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Epidemiolog menyatakan varian Omicron tak lebih berbahaya daripada Delta.
Selain menyiapkan rumah sakit, pemerintah mengoptimalkan cakupan vaksinasi.
Sumber penularan harus segera ditemukan untuk mencegah transmisi lokal.
JAKARTA — Sejumlah pakar epidemiologi menyebutkan varian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Omicron, tiga kali lipat lebih menular dibanding varian Delta. Meski begitu, tingkat keparahan varian baru ini lebih ringan dibanding varian Delta. "Tingkat infeksiusnya tinggi, tapi tingkat seriusnya lebih ringan," ujar pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, kepada Tempo, kemarin.
Windhu menuturkan, jumlah kasus rawat inap yang disebabkan Omicron rendah, setelah melihat perkembangan penularan Covid-19 di tingkat global. Kebanyakan kasus yang ditemukan hanya bergejala ringan atau tanpa gejala. Ia menduga rendahnya angka rawat inap akibat Omicron karena sebagian masyarakat sudah pernah terinfeksi virus atau mendapat vaksin. "Sebagian besar sudah ada kekebalan alamiah," ujarnya.
Meski begitu, Windhu mengingatkan pemerintah dan masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan. Sumber penularan varian Omicron di Indonesia pun, kata dia, harus segera ditemukan untuk mencegah terjadinya transmisi lokal. "Perbatasan tetap dijaga dan karantina tidak boleh main-main," ucapnya.
Kasus pertama varian Omicron—pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan—terdeteksi menginfeksi seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet pada Rabu malam lalu. Varian ini telah menyebar di 77 negara dengan sekitar 7.905 kasus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan Omicron dalam kelompok variant of concern alias varian yang patut diwaspadai.
Guru besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga, Chairul Anwar Nidom, meminta masyarakat tidak panik menanggapi munculnya kasus pertama Omicron di Indonesia. Ia mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan terus menjalankan protokol kesehatan.
Menurut Nidom, tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh Omicron masih berkaitan dengan faktor komorbid pasien, terutama gangguan pembuluh darah. "Varian Delta masih lebih mengkhawatirkan dibanding Omicron,” ujar dia.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo