Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Wali Kota Bima Arya: Pandemi Corona Ujian Keimanan Semua Orang

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai pandemi COVID-19 bukan sekadar ujian kesehatan tetapi lebih sebagai ujian keimanan.

22 April 2020 | 18.43 WIB

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di ruang isolasi RSUD Kota BogorANTARA/HO/Bima Arya
Perbesar
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di ruang isolasi RSUD Kota BogorANTARA/HO/Bima Arya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai pandemi Corona atau COVID-19  bukan sekadar ujian kesehatan tetapi  lebih sebagai ujian keimanan bagi semua orang.

"Mari sama-sama kita satukan cara pandang dan tafsir kita terhadap pandemi yang sedang dialami dunia saat ini," kata Bima Arya dalam sambutannya saat memimpin rapat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Musrenbang RKPD) Kota Bogor tahun 2021 melalui "video conference" dari kediaman pribadinya, di Kota Bogor, dalam siaran pers, Rabu, 22 April 2020.

Bima Arya yang baru dinyatakan sembuh dari positif COVID-19 mengatakan, munculnya persoalan di lapangan, adanya perbedaan dalam pergerakan di lapangan, karena adanya perbedaan penafsiran terhadap ujian ini.

Rapat Musrenbang RKPD diikuti oleh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemerintah Kota Bogor.

Karena itu, Bima mengajak semua pihak, khususnya aparat sipil negara (ASN) di Pemerintah Kota Bogor untuk memiliki cara pandang dan tafsir yang sama terhadap ujian pandemi COVID-19 saat ini.

Bima yang pernah menjalani perawatan di ruang isolasi selama 22 hari menegaskan, bahwa apa yang terjadi saat ini bukan sekadar ujian kesehatan saja, tapi lebih dari itu adalah keimanan bagi semua orang. "Itu pondasinya," katanya.

Menurut Bima, dengan cara pandang dan tafsir seperti itu, membuat dirinya mampu bertahan, menjadi survive, dan tetap memiliki semangat tinggi.

"Saya berikhtiar untuk mencoba memahami kondisi saat ini sebagai ujian keimanan dan dimensi spiritual," katanya.

Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Edi Nursalam (kiri) berbincang dengan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (ketiga kanan) saat memantau operasional perjalanan KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin, 20 April 2020. Pemantauan pada hari keenam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor tersebut menunjukkan adanya penurunan drastis penumpang KRL Commuter Line yang mencapai 85 persen per hari sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus Corona (COVID-19). ANTARA

Bima Arya menambahkan, Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan ujian ini kepada semua orang, tentu ada tujuan yang ingin dicapai. "Apa tujuannya? Mari kita evaluasi semua yang sudah kita lakukan selama ini.

Artinya, kita maknai apa yang hari ini terjadi sebagai momentum untuk melakukan 'muhasabah' atau koreksi diri dari semua yang kita lakukan dan miliki selama ini,” katanya.

Bima Arya meyakini, bahwa segala sesuatu itu tidak ada yang instan di dunia ini, salah satunya soal kesehatan. "Orang-orang yang kondisinya memburuk itu karena kesehatannya kurang baik," katanya.

Untuk mencegah COVID-19, menurut Bima Arya, bukan hanya mengkonsumsi multivitamin sebanyak mungkin atau berjemur selama mungkin, tapi membangun sistem kesehatan yang permanen.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus