Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Demo warga Kampung Susun Bayam (KSB) di depan Balai Kota DKI memasuki hari kedua pada Jumat, 2 Desember 2022. Meski kepanasan di bawah terik matahari, mereka enggan beranjak dari trotoar depan Balai Kota di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Warga Kampung Bayam ingin bertemu langsung dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar mereka bisa langsung masuk ke rusun. Warga enggan bernegosiasi lagi dengan pihak PT Jakarta Propertindo.
"Seandainya Jakpro dateng, kita nggak mau. Karena ini mediator-mediator mulu, nggak ada yang ambil keputusan. Saya pengennya langsung gubernur aja, yang ngambil keputusan," kata seorang warga yang bertahan di depan Balai Kota Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.
Menurut Asep Suwenda, Ketua Persatuan Warga Kampung Bayam (PWKB), hingga hari ini belum ada kabar atas tuntutan yang mereka sampaikan kepada Pemprov DKI.
"Keinginan kami sudah disampaikan Gubernur. Nanti hasilnya bagaimana disampaikan ke kita" kata Asep.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kalau tetap tidak ada kesepakatan kapan warga eks Kampung Kebon Bayam bisa menghuni rusun, mereka akan tetap menduduki trotoar Balai Kota hingga Senin depan.
Tuntutan Warga Kampung Susun Bayam
Demo warga Kampung Susun Bayam gelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta sejak Kamis, 1 Desember 2022. Warga mendatangi Balai Kota sejak pukul 09.15. Mereka membawa berbagai peralatan rumah tangga seperti galon, wajan, termos, gas, serta sejumlah makanan seperti kopi dan roti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tak hanya itu, warga juga terlihat membangun tenda dari terpal berwarna biru.
Ada tiga hal yang menjadi tuntutan warga dalam aksi tersebut. Pertama, mereka menuntut agar bisa segera bisa menghuni Kampung Susun Bayam (KSB). "Yang kedua, segera mungkin kita ada penyerahan kunci. Terus yang ketiga, harga nominal sewa itu bisa terjangkau untuk masyarakat,” Asep pada Kamis, 1 Desember 2022.