Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Indra Kenz Cuma Pura-pura Beli Mobil

Crazy rich Pluit Rudy Salim terseret kasus binary option gara-gara menjual Lamborghini kepada Indra Kenz. Menurut aturan, Lamborghini itu tak boleh dijual.

19 Maret 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Polisi memeriksa Rudy Salim karena tersangka binary option Binomo, Indra Kenz, membeli Lamborghini di Prestige Motors.

  • Rudy akan mengembalikan sembilan mobil mewah yang diimpor dari Malaysia. Salah satunya Lamborghini Huracan.

  • Memulai bisnis dengan berjualan telepon seluler lewat situs jual-beli.

MEMAKAI mesin pencari Google, Rudy Salim Gunawan, 34 tahun, menunjukkan riwayat perjalanan bisnisnya yang besar dimulai sebagai penjual telepon seluler pada 2009. Kerajaan bisnis pria yang dijuluki crazy rich Pluit, Jakarta Utara, itu kini berkembang hingga memiliki distributor dan showroom mobil mewah, Prestige Motors.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namanya terseret perkara hukum gara-gara Indra Kesuma alias Indra Kenz membeli tiga unit mobil, salah satunya Lamborghini Huracan LP 580-2 Spyder, dengan harga Rp 9 miliar. Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI menetapkan Indra sebagai tersangka penipuan kasus binary option Binomo. Polisi juga menuding Indra melakukan pencucian uang hasil penipuan itu dengan membeli sejumlah aset. Salah satunya Lamborghini dari Prestige Motors.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokumen yang diperoleh Tempo menunjukkan Lamborghini Huracan tersebut didatangkan dari Malaysia lewat sistem ATA Carnet. Sistem ini merupakan fasilitas impor barang sementara yang terbatas hingga satu tahun dan bisa diperpanjang setahun kemudian. Biasanya fasilitas ini digunakan untuk mobil ekshibisi. Karena bukan untuk dijual, barang tersebut—termasuk Lamborghini Huracan itu—tak dikenai bea masuk dan pungutan lain.

Selama 2019-2021, Rudy mengimpor sembilan mobil mewah dari Malaysia, di antaranya Aston Martin, McLaren, Lamborghini, dan Rolls-Royce, menggunakan ATA Carnet. Kepada Linda Trianita, Hussein Abri Dongoran, dan Mustafa Silalahi, Rudy menjelaskan pembelian Lamborghini oleh Indra Kenz, termasuk status impor sembilan mobil tersebut, di showroom Prestige Motors di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada Jumat, 18 Maret lalu.

Izin sembilan mobil mewah itu seharusnya sudah kedaluwarsa. Mengapa Anda tak segera mengirimnya lagi ke Malaysia?
Semua mobil sekarang sudah disegel dan diserahkan kepada Bea dan Cukai Soekarno-Hatta untuk dikirim hari Rabu atau Kamis (23-24 Maret 2022) mendatang. Memang ada yang kedaluwarsa karena orang saya yang mengurusi mobil ini berhenti kerja. Apalagi, di masa pandemi, showroom kami tutup 80 hari.

Bukankah keterlambatan reekspor ini tak sesuai dengan ketentuan ATA Carnet?
Intinya, pekan depan semua diekspor sehingga tidak ada pelanggaran apa pun. Yang terjadi pelanggaran itu kalau nanti ditanya mana mobilnya? Enggak ada. Matilah saya. Indonesia tidak mungkin dirugikan. Kami memberikan deposit seharga mobil itu kepada Bea dan Cukai Malaysia. Mana mungkin saya menyelundupkan mobil yang senilai 100 persen harga per barang.

Siapa sebenarnya pemilik sembilan mobil itu?
Saya membeli sembilan mobil itu di Inggris. Ada lagi lima mobil yang masih tersimpan di bonded warehouse, kawasan berikat di Malaysia.

Kenapa menggunakan ATA Carnet dan impor dari Malaysia?
Enggak ada cara lain. Dulu pernah ada, tapi enggak berlaku lagi. Mobil-mobil itu digunakan untuk contoh display. Pembeli kemudian bisa inden dengan melihat mobil tersebut. Nah, mobil-mobil tadi direeskpor, lalu saya jual lagi di Inggris.

(Baca: Ferrari Tanpa Pelat Polisi)

Bagaimana alurnya?
Contohnya, saya beli Lamborghini Rp 1,8 miliar, setelah dua tahun harga jual di Inggris jadi Rp 1,4 miliar. Keuntungan penjualan mobil lain bisa menutup Rp 400 juta tadi. Kegedean modal kalau saya beli Lamborghini seharga Rp 10 miliar untuk dipamerin di showroom.

Ada berapa mobil yang bisa dijual setelah Anda memamerkan sembilan mobil itu?
Ada, lah....

Anda diperiksa polisi gara-gara Indra Kenz membeli Lamborghini Huracan LP 580-2 Spyder di Prestige Motors?
Sudah saya sampaikan semua kepada penyidik. Pada Desember 2021, Indra membuat video membeli Lamborghini Huracan, Toyota GR Supra, dan Rolls-Royce, lalu ditayangkan di akun YouTube miliknya. Tapi itu tidak pernah dibeli sama dia, pura-pura saja hanya untuk konten.
(Pengacara Indra Kenz, Wardaniman Larosa, tak merespons permintaan wawancara Tempo hingga Sabtu, 19 Maret 2022.)

Apakah Indra menghubungi Anda lagi setelah pembuatan video itu?
Setelah Lamborghini Huracan dibuat konten seolah-olah dibeli, Indra datang dan bertanya kepada staf saya apakah mobil itu bisa disewa ke Medan. Dia mau bikin Instastory yang banyak. Tapi enggak saya kasih. Mobil itu izinnya pameran, tidak boleh dijual dan disewakan.

Mengapa Anda mau tampil dalam video Indra Kenz yang berpura-pura membeli mobil?
Ini sering dilakukan artis lain, hanya gimmick. Dari dulu sudah begitu. Keuntungannya, saya bisa promosi Prestige Motors. Ini bagaikan iklan. Dengan cara ini, brand awareness dan exposure bisa lebih besar.

Kami mendapat informasi ada salah satu dari sembilan mobil itu yang dijual kepada anak pengusaha salon kecantikan?
Enggak ada.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Linda Trianita

Linda Trianita

Berkarier di Tempo sejak 2013, alumni Universitas Brawijaya ini meliput isu korupsi dan kriminal. Kini redaktur di Desk Hukum majalah Tempo. Fellow program Investigasi Bersama Tempo, program kerja sama Tempo, Tempo Institute, dan Free Press Unlimited dari Belanda, dengan liputan mengenai penggunaan kawasan hutan untuk perkebunan sawit yang melibatkan perusahaan multinasional. Mengikuti Oslo Tropical Forest Forum 2018 di Norwegia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus