Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Komputer-komputer itu teronggok begitu saja di sebuah ruangan di Kantor Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kabelnya masih tergulung rapi. Semuanya masih gres. Sejak tiba dari Jakarta sebulan lalu, dua set komputer Pentium IV 2,4 Giga merek Hewlett Packard untuk menghitung suara dalam Pemilu 2004 itu belum terpakai sama sekali. "Takut rusak, Pak, kami tak bisa memakainya," kata Mochamad Nur Karimin, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan Purwodadi, Kamis pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo