Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Brussel - Google menyatakan empat sambaran petir berturut-turut pada salah satu fasilitas infrastruktur cloud miliknya di Eropa pekan lalu secara permanen menghapus data beberapa pelanggan yang tersimpan. Google menyebut insiden itu "luar biasa" dan meminta maaf kepada mereka yang terkena dampak.
Dalam pernyataan online, Rabu, 19 Agustus 2015, Google menyatakan serangkaian serangan itu terjadi pada 13 Agustus di pusat datanya di Belgia. Petir seketika memadamkan pasokan daya sistem yang menyimpan data pelanggan dan memungkinkan klien untuk menjalankan mesin virtual di cloud.
"Meskipun sistem pembantu otomatis memulihkan daya dengan cepat dan sistem penyimpanan dirancang dengan baterai cadangan, beberapa data yang berada pada sistem penyimpanan lebih rentan terhadap kegagalan daya akibat kebocoran baterai," demikian pernyataan Google.
Google menyatakan pihaknya berupaya melakukan perbaikan pada hardware dan software untuk memaksimalkan keandalan dari pusat data. "Google mengupayakan ketersediaan dengan sangat serius, dan daya tahan penyimpanan adalah prioritas utama kami. Kami meminta maaf kepada semua pelanggan yang terkena dampak insiden luar biasa ini," demikian pernyataan perusahaan itu.
Google menambahkan, petir menghantam sebuah jaringan utilitas lokal, dan akibatnya, jaringan itu kehilangan daya. Menurut perwakilan Google, petir tidak menyerang pusat data secara langsung.
ERWIN Z. | NBCNEWS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini