Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Samsung Galaxy S10 5G dikabarkan meledak. Seorang warga Korea Selatan mengunggah foto sebuah ponsel seri terbaru Samsung itu dalam keadaan gosong. Namun Samsung berkukuh bahwa meledaknya generasi pertama ponsel 5G itu bukan kesalahan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemilik itu, yang disebut bernama Lee, mengatakan bahwa teleponnya meledak tanpa sebab. "Ponsel berada di atas meja ketika tiba-tiba tercium bau gosong dan asap keluar," kata Lee kepada AFP seperti dilansir laman The Economic Times, Rabu, 1 Mei 2019." Saya lalu jatuhkan ponsel ke lantai ketika saya pegang terasa begitu panas."
Ponsel yang diunggah dalam keadaan rusak parah dengan tampilan retak di bagian depan dan belakang.
Samsung membantah akan ada penggantian, karena perusahaan yakin kerusakan itu disebabkan dampak eksternal. Setelah memeriksa kerusakan Galaxy S10 itu, Samsung menolak untuk mengganti smartphone yang harganya 1,39 juta won (hampir Rp 17 juta).
"Setelah mengambil perangkat dari pelanggan, Samsung telah memeriksa perangkat itu dan menyimpulkan bahwa kerusakan itu disebabkan oleh dampak eksternal," kata juru bicara Samsung dalam pernyataan resminya seperti dikutip Cnet.
Samsung dengan cepat menginvestigasi setiap ada laporan produksinya meledak menyusul insiden Samsung Note 7 pada 2017. Waktu itu, Samsung menarik produksinya karena ada laporan meledaknya gadget tersebut.
Reputasi Samsung dipertaruhkan setelah kegagalan Note 7. Sejak itu, raksasa Korea ini mengikuti beberapa kebijakan ketat untuk memeriksa semua masalah terkait baterai.
Samsung Galaxy S10 5G diluncurkan di Korea Selatan pada 5 April 2019.
THE ECONOMIC TIMES | GIZMOCHINA |CNET