Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Hobi Cari Internet Gratis di Kafe? Waspada Kejahatan Siber di Balik Wifi Publik

Duduk nongkrong berlama-lama di kafe atau resto hanya untuk internet gratis dari WiFi publik. Makan dan minum hanyalah pelengkap.

29 Juni 2021 | 17.31 WIB

Seorang pengguna Facebook login melalui ponselnya di sebuah kafe di Hanoi, Vietnam 19 November 2020. [REUTERS / Kham]
Perbesar
Seorang pengguna Facebook login melalui ponselnya di sebuah kafe di Hanoi, Vietnam 19 November 2020. [REUTERS / Kham]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Di zaman sekarang, kerap kali pergi ke kafe atau resto bukan karena ingin makan, tapi karena ingin nongkrong berlama-lama dengan internet gratis yang disediakan kafe dan resto tersebut. Makan dan minum seringkali hanya pelengkap. Alasan utamanya tetap mencari WiFi publik yang memberikan internet gratis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun, dibalik itu, WiFi publik memiliki beberapa bahaya yang patut diwaspadai. WiFi publik umumnya belum terenkripsi dengan baik, sehingga berisiko terhadap keamanan data. Wifi publik merupakan salah satu kejahatan siber juga terjadi melalui sambungan WiFi publik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari berbagai sumber, bahaya dari WiFi publik yang paling sering terjadi adalah snooper dimana orang lain dapat mengatahui segala aktivitas digital yang dilakukan dalam jaringan WiFi publik.

Bahkan ia dapat mengetahui username dan password akun penting seperti Gmail dan m-banking. Karena itu, untuk menghindari hal ini, jika akan melakukan login atau transaksi disarankan untuk beralih ke jaringan pribadi terlebih dahulu.

Perangkat yang tersambung pada WiFi publik juga rentan terserang virus. Meskipun di internet memang sudah terdapat banyak virus yang patut diwaspadai dengan tidak asal sembarang klik dan install aplikasi, namun, dengan menggunakan WiFi publik, resiko terkena virus ini menjadi semakin besar. Salah satu virus yang cukup berbahaya adalah Chameleon dimana virus ini mampu mengakses data atau informasi di dalam perangkat kita secara otomatis.

WiFi publik yang biasanya dapat diakses secara gratis juga dapat mengelabui pemakainya masuk dalam jaringan internet palsu yang dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dimana, lagi-lagi, tujuannya adalah membobol data berharga di perangkat pemakai yang akan disalah gunakan.

Untuk menghindari hal ini, sebelum masuk ke dalam WiFi publik, perhatikan apakah WiFi tersebut meminta password untuk login atau tidak. Jika tidak, maka kita patut curiga. Namun, meskipun pada saat login ke jaringan WiFi publik terdapat password, kita juga perlu berhati-hati karena bisa saja kita malah terkena phising dimana terdapat tampilan login palsu.

Meski memiliki bahaya, bukan berarti kita tidak dapat menggunakan WiFi publik. Hanya saja, selain tetap waspada, terdapat juga beberapa Langkah yang sebaiknya dilakukan saat menggunakan WiFi publik ini. Salah satunya yaitu menggunakan Virtual Private Network (VPN) yang akan membantu menyamarkan identitas pengguna dan mengenkripsi situs yang memuat data penting.

Namun, pemilihan VPN ini juga tidak dapat sembarangan. Pilihlah VPN yang memang berkualitas dan sebisa mungkin hindari VPN yang gratis. Selain menggunakan VPN, pengguna juga disarankan untuk mengklik pilihan ‘lupakan jaringan’ setelah selesai menggunakan WiFi publik. Hal ini bertujuan agar sewaktu-waktu perangkat kita tidak tersambung secara otomatis ke dalam jaringan tersebut tanpa kita sadari.

NAUFAL RIDHWAN ALY

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus