Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Huawei vs AS, Foxconn Kurangi Produksi Smartphone Huawei

Laporan informasi baru mengungkap Foxconn mengkonfirmasi telah menghentikan pembuatan beberapa perangkat Huawei.

3 Juni 2019 | 06.53 WIB

Logo Huawei. HUAWEI-USA/CAMPAIGN REUTERS/Philippe Wojazer
Perbesar
Logo Huawei. HUAWEI-USA/CAMPAIGN REUTERS/Philippe Wojazer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta- Bukan rahasia lagi bahwa Huawei mengalami beberapa masalah serius setelah ditambahkan ke Daftar Entitas Amerika Serikat, yang mencegahnya melakukan bisnis dengan perusahaan AS. Dan sekarang Huawei dikabarkan telah meminta pabriknya melalui Foxconn untuk mengurangi produksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca: Huawei Akan Meluncurkan OS Hong Meng Bulan Depan

Mengutip laman androidpolice, Ahad, 2 Juni 2019, sebagian besar mitra pabrikan Amerika dengan cepat memotong hubungan dengan Huawei, mulai dari Google hingga produsen chip. Keputusan ARM untuk hal yang sama juga mencegah perusahaan Cina itu untuk terus membangun chip Kirin, yang ditampilkan di sebagian besar perangkatnya.

Meskipun Huawei berusaha mengatasi masalah ini dengan perangkat lunak internal dan bekerja dengan Aptoide untuk menempatkan pengganti Play Store, Huawei berjuang untuk meyakinkan dunia tentang kelayakannya.

Misalnya, operator UK yang menghentikan komersialisasi perangkatnya karena situasi saat ini. Laporan informasi baru Foxconn mengkonfirmasi telah menghentikan pembuatan beberapa perangkat Huawei.

Menurut laporan, Huawei menginstruksikan Foxconn untuk mengurangi jumlah perangkat yang dibangunnya, mengisyaratkan permintaan untuk produk-produknya menurun tajam. Tampaknya ketidakpastian begitu tinggi sehingga produsen Taiwan harus sepenuhnya menghentikan jalur produksi untuk beberapa ponsel.

Informasi ini tampaknya menunjukkan upaya perusahaan untuk meyakinkan pelanggan dan solusi potensial tidak meyakinkan pembeli. Memang, meskipun perusahaan diberi masa tenggang untuk memudahkan transisi, tapi itu belum memberikan rencana yang jelas tentang bagaimana akan beroperasi setelah larangan berlaku, dan akibatnya kehilangan kepercayaan pelanggan di seluruh dunia.

Masa depan Huawei mesih belum mendapat titik terang, karena konflik antara Cina dan AS meningkat. Dan Beijing mengancam akan membalas dengan memasukkan perusahaan-perusahaan Amerika yang masuk daftar hitam dan merampas sumber daya kritis negara tersebut.

ANDROIDPOLICE | TECHCRUNCH


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus