Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan perbankan Bank Central Asia (BCA) akan melakukan digitalisasi pada berbagai fasilitasnya lewat kemitraan dengan perusahaan teknologi Avaya. Digitalisasi ini merupakan bentuk transformasi BCA untuk menghadapi perubahan-perubahan seiring berkembangnya teknologi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nathalya Wani Sabu, Head of Digital Services BCA mengatakan, alasan BCA mulai menggunakan teknologi digital adalah karena persaingan yang sudah berubah. “Dulu BCA saingannya bank, sekarang fintech, startup,” ujar Wani, Kamis, 12 Juli 2018 pada kegiatan Media Brief Avaya, Ritz Carlton, Jakarta Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wani kemudian memberi contoh transformasi yang terus dilakukan pada layanan HaloBCA. Ia menjelaskan, awalnya HaloBCA merupakan call center, lalu menjadi contact center, solution center, engagement center, relationship center, hingga sekarang menjadi center of digital dari bank BCA.
Wani juga menjelaskan digitalisasi BCA dilakukan berdasarkan perubahan perilaku konsumen. “Customer sekarang sudah generasi digital,” kata Wani.
BCA memang beberapa kali melakukan pembaruan di bidang teknologi. Salah satu yang terakhir dikembangkan adalah VIRA, Virtual Assistant yang digunakan untuk membalas chat dari customer. Penggunaan VIRA memungkinkan pengiriman balasan chat kepada pelanggan dalam kurang dari dua menit.
Lebih jauh, Wani mengatakan, digitalisasi akan terus dilakukan secara bertahap. "Harus step by step. Nasabah kita dari berbagai generasi, kalau langsung (berubah menjadi digital) nanti kaget."
Simak kabar terbaru dari BCA hanya di kanal Tekno Tempo.co.
MUHAMMAD ABI MULYA | AMB