Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap hari, teknologi semakin mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Akibatnya, teknologi yang sebelumnya eksis dan memiliki banyak manfaat, kini sudah tergerus bahkan hilang, khususnya alat-alat era 90-an. Sebab, alat teknologi baru selalu bermunculan dengan inovasi yang lebih cangging sehingga menggantikan alat-alat lama dan dinobatkan sebagai benda kuno untuk nostalgia.
Lantas, apa sajakah alat-alat teknologi era 90-an yang dulu banyak digunakan, tetapi kini hanya dapat dijadikan sebagai nostalgia saja? Berikut peranti atau alat-alat yang populer pada era 90-an.
1. Pager
Melansir techtarget, pager adalah perangkat telekomunikasi nirkabel yang menerima dan menampilkan pesan numerik atau teks dan pesan suara. Dahulu, pager menjadi barang yang sangat mewah pada era 90-an karena memiliki bentuk yang kecil, ringan, dan mudah dibawa kemana-mana.
Kala itu, pager sangat identik sebagai benda yang harus dimiliki para pebisnis karena harganya relatif mahal. Sayangnya, masa kejayaan pager hanya berlangsung sebentar karena teknologi komunikasi berkembang cepat dan muncul ponsel.
Baca: Digeser Ponsel Pintar, Ini Nasib Bilik Telepon Umum Khas Inggris
2. Mesin Faks (Faksimile)
Mesin faks adalah peralatan komunikasi untuk mengirim sebuah dokumen dengan menggunakan perangkat yang dapat beroperasi melalui jaringan telepon dengan hasil serupa dengan aslinya. Dahulu, mesin faks dapat membantu pengiriman dokumen ke tempat yang jauh dalam waktu singkat melebihi kinerja pengiriman surat melalui pos.
Namun, kini telah hadir email sebagai bentuk alat transfer dokumen secara elektronik dengan cepat yang telah tersebar luas dan digunakan banyak orang. Akibatnya, mesin faks tidak lagi eksis seperti dahulu.
Telepon umum yang tak terawat. TEMPO/Kink Kusuma Rein
3. Telepon Umum atau Wartel (Warung Telekomunikasi)
Pada era 90-an ke atas, telepon telepon umum yang menggunakan koin menjadi sebuah alat komunikasi favorit banyak orang. Sebab, alat yang satu ini disebar luas di berbagai titik di Indonesia. Namun, pada awal 2000-an, telepon umum dikembangkan menjadi Warung Telekomunikasi (Wartel) yang masih mencuri perhatian khalayak umum sampai rela mengantre untuk menggunakannya. Setelah ponsel hadir, sedikit demi sedikit, secara perlahan telepon umum ataupun wartel mulai terkikis dan sekarang eksistensinya sudah tidak ada lagi.
4. Walkman dan Discman
Mengutip buku Consuming Music Together, walkman dirilis pada 1979 sebagai pemutar kaset portabel yang memungkinkan orang mendengarkan musik pilihan ketika bepergian. Popularitasnya menjadikan walkman sebagai istilah tidak resmi untuk stereo pribadi dari produsen atau merek mana pun.
Walkman dari Sony menjadi satu-satunya benda yang sangat populer di Indonesia, semua orang menginginkan untuk membeli alat ini. Sebab, selain digunakan untuk memutar musik, walkman pun menyediakan fasilitas untuk mendengarkan siaran radio di mana dan kapan saja.
Sayangnya, popularitas walkman harus berhenti ketika era discman mulai lahir. Sebab, discman dapat digunakan untuk mendengarkan banyak lagu, tidak hanya satu album saja, seperti walkman. Namun kini, keduanya tidak lagi eksis lantaran sudah memiliki platform musik yang dapat diunduh dalam gawai masing-masing orang, tanpa terbatas lagu atau album.
5. Personal Digital Assistant (PDA)
PDA merupakan salah satu alat portabel yang banyak diminati para pebisnis pada era 90-an. Fasilitas yang ditawarkannya sangat beragam dan melebihi yang dimiliki ponsel. Sayangnya, ada beberapa PDA yang dibuat hanya untuk membantu aktivitas kerja pebisnis saja dan tidak dapat digunakan sebagai alat komunikasi. Selain itu, harganya relatif mahal untuk era 90-an dan awal 2000-an sehingga ponsel menjadi pilihan yang tepat dibandingkan PDA.
Setelah hadirnya BlackBerry, PDA pun semakin meredup dengan cepat sehingga alat ini hanya bisa menjadi bahan nostalgia saja.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca juga: 40 Tahun Walkman, Sony Rilis Versi Retro dengan Dukungan Android
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini