Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Pakar Teknologi 5G Berkumpul di Kuta  

Mereka menghadiri acara "Code Bali 2015" yang digelar 21-23 September 2015.

22 September 2015 | 12.10 WIB

Ponsel pintar Aquos Crystal di Tokyo, Jepang, 18 Agustus 2014. Ponsel tersebut dilengkapi dengan chipset quad-core Snapdragon 400 SoC 1.2GHz dan RAM 1.5GB, ruang penyimpanan 8GB, dengan sistem operasi Android 4.4.2. Kiyoshi Ota/Bloomberg via Getty Images
Perbesar
Ponsel pintar Aquos Crystal di Tokyo, Jepang, 18 Agustus 2014. Ponsel tersebut dilengkapi dengan chipset quad-core Snapdragon 400 SoC 1.2GHz dan RAM 1.5GB, ruang penyimpanan 8GB, dengan sistem operasi Android 4.4.2. Kiyoshi Ota/Bloomberg via Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Kuta Bali - Para pakar teknologi 5G saat ini berkumpul di Legian, Kuta, Bali. Mereka menghadiri acara “Code Bali 2015” yang digelar 21-23 September 2015. “Acara ini merupakan kelanjutan dari pembentukan Forum 5G Indonesia atau I5GF sejak 1 Juli 2015,” kata Ketua Forum 5G Indonesia, Sigit Puspito Wigati Jarot, Selasa, 22 September 2015.

Acara “Code Bali 2015” diisi pemaparan para pakar dunia di bidang teknologi 5G, sekuriti dunia internet dan pembahasan pendekatan teori chaos untuk menjawab tantangan ke depan.

Menurut Sigit, ilmuwan Indonesia ingin membuat lompatan kuantum dengan menjadi penentu di teknologi 5G. Selama ini Indonesia hanya menjadi target pasar dan pengguna saja. Padahal kemampuan SDM Indonesia cukup mumpuni dan handal.

Sigit menjelaskan, pada 2015 Indonesia merupakan pasar terbesar ke-4 dunia dengan jumlah pelanggan komunikasi mobile mencapai 287 juta. Jumlah itu akan terus bertambah dan menduduki posisi yang signifikan dalam dunia teknologi komunikasi ke depan.

Sigit mengatakan, Indonesia sepatutnya bisa menentukan standar teknologi 5G yang sesuai dengan kondisi serta karakter bangsa.

“Indonesia juga harus bersiap mengantisipasi standar dan frekuensi yang akan digunakan, termasuk aturan dan jenis perangkat yang akan membanjiri pasar ke depan,” ujar Sigit yang baru saja mewakili Forum 5G Indonesia menandatangi note kerjasama dengan Forum Mobile 5G Jepang (Japan 5GMF).

Kerjasama Forum 5G antara Indonesia dan Jepang ditandatangani di Legian, Bali, Senin, 21 September 2015. Sementara Forum 5G Jepang telah lebih dulu aktif dan diluncurkan sejak setahun lalu.

Menurut Sigit, Indonesia dan Jepang memiliki banyak kesaamaan. Secara geografis Jepang juga terdiri dari banyak pulau dan sering mengalami bencana alam, seperti gempa bumi dan gunung meletus.

“Indonesia dan Jepang memiliki tantangan yang mirip dan bisa saling bekerjasama,” kata ketua Forum Mobile 5G Jepang, Susumu Yoshida.

Saat ini Jepang juga sedang melakukan sejumlah riset dan ujicoba. Bahkan mencanangkan penggunaan teknologi 5G pada olimpiade musim panas yang akan digelar di Tokyo pada 2020 mendatang.

“Kami berharap kerjasama dengan Indonesia yang memiliki banyak talenta SDM yang bagus, pasar yang luas dan pengalaman yang beranekaragam, dapat berjalan berkesinambungan,” ucap Direktur Divisi Land Mobile Kementerian Kominfo Jepang, Junichi Nakazawa.

ROFIQI HASAN

Artikel Menarik:
Jurus Mabuk Rizal Ramli: Membantu atawa Merepotkan Jokowi
Mahasiswa-Mahasiswi Ngeganja di Puncak Digrebek, Ada Kondom

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Abdul Djalil Hakim.

Abdul Djalil Hakim.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus