Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Leo XIV mengisyaratkan kecerdasan buatan (AI) memainkan peran besar ketika mengungkapkan alasannya memilih nama kepausannya. Hal itu terungkap saat Paus memaparkan visinya untuk kepausan dalam pidatonya di hadapan Dewan Kardinal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam terjemahan pidatonya di Vatikan, sebagaimana dikutip The Verge, 11 Mei 2025, Paus Leo XIV menjelaskan bahwa namanya merujuk pada Paus Leo XIII, yang memimpin gereja pada awal revolusi industri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
…Saya memilih untuk mengambil nama Leo XIV. Ada berbagai alasan untuk ini, tetapi terutama karena Paus Leo XIII dalam Ensiklik Rerum Novarum yang bersejarah membahas masalah sosial dalam konteks revolusi industri besar pertama. Pada zaman kita sendiri, Gereja menawarkan kepada setiap orang perbendaharaan ajaran sosialnya sebagai respons terhadap revolusi industri lainnya dan terhadap perkembangan di bidang kecerdasan buatan yang menimbulkan tantangan baru bagi pembelaan martabat manusia, keadilan, dan tenaga kerja.
Gereja Katolik telah menaruh minat besar pada pengembangan AI dalam beberapa tahun terakhir. Dalam sebuah dokumen bulan Januari yang diterbitkan oleh Vatikan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, gereja merenungkan AI, keterbatasannya, hubungannya dengan kebenaran, dan etika dalam mengembangkan dan menggunakan teknologi tersebut.
Dokumen tersebut juga merujuk pada peringatan yang dikeluarkan setahun sebelumnya oleh Paus Fransiskus tentang potensi AI untuk menciptakan "narasi yang sebagian atau sepenuhnya salah, yang dipercayai dan disiarkan seolah-olah itu benar."
Namun, jika Paus Fransiskus menetapkan bagaimana perasaan Gereja Katolik tentang AI, Paus Leo XIV yang mengutipnya sebagai alasan utama namanya mengisyaratkan bahwa itu akan menjadi bagian yang lebih besar dari fokus gereja selama masa kepausannya.
Pilihan Editor: 5 Potensi Penggunaan Data Scan Retina