Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, San Francisco - Pencipta game hit Pokemon Go, Niantic, telah mengumpulkan dana US$ 200 juta (Rp 2,7 triliun) saat perusahaan itu bersiap untuk merilis game augmented reality (AR) lainnya berdasarkan dunia Harry Potter.
Baca: Simak Video Serunya Menangkap Monster Legenda di Pokemon Go
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ronde baru pembiayaan tersebut dipimpin oleh Spark Capital dan pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal pada hari Jumat, sebagaimana dikutip Business Insider, Jumat, 24 November 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mitra Spark, Megan Quinn, akan bergabung dengan dewan Niantic sebagai bagian dari kesepakatan itu. Quinn dan CEO Niantic John Hanke bekerja sama di Google sebelum Hanke melepas Niantic dari raksasa pencarian itu dan mengubahnya menjadi perusahaan mandiri pada akhir tahun 2015.
"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan NetEase, Spark, dan investor baru lainnya," kata Hanke dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada Business Insider.
"Putaran pendanaan ini memungkinkan peluang strategis baru dan meningkatkan kemampuan kami untuk melakukan investasi jangka panjang dalam augmented reality dan platform dunia nyata Niantic," tambah Hanke.
Eksekutif dari perusahaan seperti Apple dan Facebook telah menyanjung Pokemon Go karena menjadi game mainstream pertama yang mempopulerkan augmented reality, teknologi yang baru lahir yang diyakini oleh banyak kalangan di industri teknologi pada suatu hari nanti bakal mengganti ponsel dengan melapisi objek virtual ke dunia nyata.
Niantic telah mengumpulkan dana sekitar US$ 33 juta (Rp 444 miliar) sampai saat ini. Pembuat permainan itu meraih keuntungan besar saat "Pokémon Go" menjadi game mobile tercepat yang mencapai pendapatan US$ 1 miliar pada pendapatan awal tahun ini.
Baca: Akhir Pekan Ini, Moster Legenda Pokemon Go Sudah Bisa Ditangkap
Niantic baru-baru ini mengumumkan bahwa game berikutnya akan didasarkan pada Harry Potter dan menyertakan elemen AR yang serupa sebagaimana Pokemon Go.
BUSINESS INSIDER | ERWINZ