Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Penyesalan Mantan CEO Yahoo: Beli Tumblr daripada Netflix

Yahoo membeli platform microblogging Tumblr seharga US$ 1,1 miliar (Rp 16,2 triliun) pada tahun 2013.

10 Mei 2023 | 10.24 WIB

Marissa Mayer. Mike Pont/Getty Images
Perbesar
Marissa Mayer. Mike Pont/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Marissa Mayer, mantan CEO Yahoo, mengingat kembali waktunya di perusahaan teknologi itu dan mengungkapkan beberapa penyesalannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selama masa jabatan Mayer di puncak Yahoo, perusahaan tersebut membeli platform microblogging Tumblr seharga US$ 1,1 miliar (Rp 16,2 triliun) pada tahun 2013, tetapi merasa bahwa mereka seharusnya membeli Netflix atau Hulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami melihat akuisisi transformatif, dan kami membeli Tumblr,” kata Mayer kepada Tech Brew dalam sebuah wawancara sebagaimana dikutip Deadline, akhir pekan lalu.

“Pada saat yang sama, kami juga mempertimbangkan apakah mungkin membeli Hulu atau, ironisnya, Netflix. Dan menurut saya Netflix senilai US$ 4 miliar (Rp 58,9 triliun) dan Hulu saat itu mencapai US$ 1,3 miliar (Rp 19,21 triliun). Dan salah satu dari itu, dengan melihat ke belakang menjadi 20/20, akan menjadi akuisisi yang lebih baik.”

Pada tahun 2016, Yahoo menurunkan nilai platform blogging itu sebesar US$ 230 juta. Pada tahun 2019, setelah Verizon mengakuisisi Yahoo, perusahaan tersebut menjual Tumblr dengan harga yang jauh lebih murah daripada yang dibayarkan untuk itu.

Meskipun Yahoo tidak membeli salah satu layanan streaming, mereka melakukan streaming dengan Yahoo Screen yang membuat acara seperti Sin City Saints dan Other Space serta mengambil musim keenam dari sitkom yang dibatalkan NBC, Community.

Mayer juga mengatakan bahwa dua penyesalan lain yang dia miliki karena CEO Yahoo mempekerjakan Henrique de Castro sebagai chief operating officer alih-alih Lisa Utzschneider dan tidak membuat "spin-off Alibaba bebas pajak untuk memisahkan aset perusahaan."

“Jika kami melakukan itu, itu akan menghemat US$ 10 miliar untuk pemegang saham kami atau menghasilkan uang itu, bagaimanapun Anda melihatnya, dalam pajak yang dibayarkan,” tambahnya. “Dan kedua, itu akan memungkinkan Yahoo untuk melanjutkan sebagai perusahaan independen, dan itu akan berpotensi lebih sukses.”

DEADLINE | TECH BREW

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus