Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Perusahaan Teknologi What3words, Biar Paket tak Nyasar ke Rumah Tetangga

What3words hadir di antara 12 perusahaan teknologi yang diboyong Pemerintah Inggris ke Pekan Teknologi Inggris - Asia Tenggara, 13-20 Maret 2023.

20 Maret 2023 | 11.43 WIB

Ilustrasi untuk perusahaan teknologi What3words. Google Play
Perbesar
Ilustrasi untuk perusahaan teknologi What3words. Google Play

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - What3words hadir di antara 12 perusahaan teknologi yang diboyong Pemerintah Inggris ke Pekan Teknologi Inggris - Asia Tenggara (UK – Southeast Asia Tech Week) 13-20 Maret 2023. Pertama digelar pada tahun ini, mereka berkeliling ke Jakarta, Bangkok dan Kuala Lumpur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

What3words memperkenalkan teknologinya yang berurusan dengan alamat dan koordinat. “Kami mengubah 16 angka koordinat GPS menjadi 3 kata yang simpel, menjadikan alamat dari setiap petak 3x3 menjadi 3 kata,” kata James Cochrane, perwakilan dari What3words, saat ditemui di pembukaan pekan teknologi itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi yang ditawarkan What3words ini relevan dengan beberapa contoh kasus berikut ini. Pertama, saat ojek online salah titik penjemputan hingga sekian puluh meter. Atau, kedua, ketika kiriman paket nyasar ke rumah tetangga karena alamat tempat tinggal yang tergolong rumit. "Urutan nomor rumah yang tak beraturan, misalnya," kata Cochrane.

Contoh 3, yang mungkin agak ekstrem, bayangkan tempat tinggal atau sedang berlibur di daerah terpencil. Saat itu harus membagikan lokasi karena butuh pertolongan darurat.

What3words bisa membantu menekan masalah pada ketiga contoh kasus itu. Cara kerjanya adalah setiap lokasi di dunia dibagi dalam grid 3 x 3 meter dengan total 53 miliar petak. Setiap petak kemudian diberikan kata kunci ketimbang dengan rangkaian koordinat terdiri dari angka-angka yang dianggap membuat pusing orang awam. 

"Kami melihat potensi dari alamat yang agak ruwet di Indonesia. Kami bisa menyederhanakan dengan 3 kata," kata Cochrane lagi.

What3words ada dalam bentuk aplikasi dan web yang sudah tersedia dalam 53 bahasa termasuk Indonesia, Melayu, Vietnam dan Thailand. Di negara asalnya, Inggris, What3words sudah terintegrasi dengan beberapa sistem berbeda. Misalnya, seseorang ingin memesan pizza atau taxi, maka pelanggan bisa memasukkan lokasi dengan 3 kata kunci, "Yang sudah pasti spesifik di lokasi yang kita inginkan."

Baca halaman berikutnya cara kerja What3words


Cara Kerja What3words

Cara menggunakan What3words adalah dengan masuk ke aplikasi atau website. Lalu, klik grid lokasi. Klik salah satu petak dengan posisi, misalnya rumah tepat tinggal. Petak 3x3 diharap mampu menghindari ketidakakuratan semisal salah nomor pada pencarian alamat konvensional. 

Menjanjikan akurat, ouputnya adalah 3 kata dalam Bahasa Inggris, yang nanti bisa diterjemahkan ke bahasa yang diinginkan. Misal mau  pesan ojek online, pelanggan bisa menyebut alamat yang terdiri dari 3 kata itu. Ingat, bukan alamat panjang lengkap dengan RT/ RW, tapi hanya tiga kata kunci. 

Ketiga kata itu muncul secara random melalui sistem tanpa arti tertentu. Cochrane mencontohkan sebuah lokasi di Jakarta dan muncul tiga kata kunci: lugu.terlatih.sentuhan. Ia membandingkan dengan alamat pada sebuah titik di gurun Australia dan keluarlah kata: “tentang.pendinding.perantauan.”

Menurutnya, di kota atau lokasi yang banyak penduduk, pilihan kata yang keluar lebih pendek. Sedang di gurun terpencil muncul kata yang lebih panjang. 

Untuk masalah darurat di tempat terpencil, atau malah tidak memiliki alamat yang jelas, maka akan sangat sulit jika seseorang membutuhkan pertolongan. Tapi dengan adanya What3words disebutnyajadi terbantu. 

"Cukup klik kotak tempat lokasi mereka ke luar 3 kata bisa dalam Bahasa Indonesia,” tutur Cochrane. Dia menambahkan, "Saat memanggil polisi tinggal menyebutkan alamat misalnya, makan.bangun.pergi.”

Cochrane menerangkan kalau What3words mempekerjakan puluhan konsultan untuk setiap pilihan bahasa sehingga sistem diklaim menjadi ramah pengguna. “Setiap bahasa punya puluhan ribu kata dengan terjemahan yang tidak asing, tapi yang sudah biasa didengar sehari-hari,” katanya.

Aplikasi What3words dan yang ada di website bisa digunakan gratis oleh individu. Bisnis model yang dikembangkan perusahaan adalah servis ke perusahaan logistik, otomotif, e-commerce atau yang lainnya. Contohnya, What3words sudah bekerja sama dengan Mercedes Benz untuk mengintegrasikan sistem What3words ke unit kendaraan terbaru yang mereka jual.

Produk yang ditawarkan oleh What3words ini bisa digunakan di seluruh dunia. Saat ini konsumen utamanya di Inggris, terutama untuk bidang emergency seperti polisi, pemadam kebakaran, ambulans, logistik. “Mereka menggunakan jasa What3words untuk memetakan lokasi yang harus mereka datangi,” kata Cochrane.

Baca halaman berikutnya perusahaan teknologi lain dan pandangan terhadap Indonesia


Perusahaan Teknologi Lain

Selain What3 words, contoh perusahaan teknologi lainnya asal Inggris yang ikut berkeliling adalah BareNative, startup yang fokus membersihkan lingkunagn perairan yang tercemar. BareNative menggunakan filter dari kerang laut yang natural dari bahan alami untuk menyaring polutan seperti nitrat dan fosfat.

Direktur Operasional, Komersial dan Internasional di BareNative, John Davies, mengaku kalau perusahaan belum memiliki gambaran pasar di Indonesia. “Justru itu salah satu alasan mengapa ikut di acara ini karena ingin eksplor lokasi di Indonesia, juga Thailand,” kata Davies.   

BareNative. Facebook

Salah satu spesialisasi dari BareNative adalah kolaborasi dengan universitas dalam bidang sains dan teknologi. Untuk saat ini, BareNative sudah bekerja sama dengan universitas di Inggris yang memiliki Program Studi Kimia, khususnya Pengolahan Air. "Kami percaya bahwa bisnis dan universitas harus saling berkolaborasi," kata Davies lagi.


Indonesia di Mata Perusahaan Teknologi Inggris


Komisioner Dagang Inggris untuk Asia Pasifik Natalie Black mengungkap kegembiraannya dapat meluncurkan Pekan Teknologi Asia Tenggara yang pertama di Jakarta. Dia menyatakan justru telah melihat peluang di bidang teknologi di Indonesia. "Dan kami tahu bahwa ini adalah tempat yang tepat untuk mulai membangun hubungan di bidang teknologi,” kata Natalie pada acara pembukaan di Ayana Midplaza Hotel, Jakarta, 13 Maret 2023. 

Ia menjelaskan maksud kedatangan 12 perusahaan Inggris yang memiliki spesialisasi di bidang teknologi hijau dan Internet of Things untuk berinvestasi.

Turut hadir pada acara tersebut Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins yang membanggakan negaranya sebagai salah satu ekonomi digital terbesar di dunia. “Kami juga  memiliki sekitar 144 unicorn dan  semua hebat,” kata Jenkins. 

Ia menyebutkan potensi Asia Tenggara akan menjadi salah satu pusat dari ekonomi digital baru. Indonesia, kata dia, akan menjadi pusatnya.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus