Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
”Aku belum juga menemukan makan malam, padahal sudah pukul 21.00. Apa boleh buat, aku harus terus merambah hutan. Ah, akhirnya makanan terlihat juga. Aku kejar, sial, dia terlalu cepat. Aku terpaksa berhenti sejenak karena kepayahan. Akhirnya, dekat danau, aku berhasil menangkapnya. Kekenyangan, aku memutuskan beristirahat sebentar. Maunya sih langsung tidur, tapi tidak, lebih baik pulang. Seekor betina lewat. Aku siuli, tapi tak ditanggapi. Aku minum air danau, menandai tempat ini, lalu pulang. Pukul 6.12 pagi aku tiba di liangku yang hangat.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo