Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Instagram mencabut dan membatasi seluruh unggahan berisi gambar dan video Masjid Al Aqsa di Yerusalem setelah moderatornya tak memilah nama itu dari kelompok yang dicap teroris. Dalam pesan yang beredar di internal Instagram, pimpinan tim kebijakan perihal Dangerous Organizations and Individuals menyebut pencabutan dan pembatasan unggahan tentang Masjid Al Aqsa tersebut sebagai 'enforcement errors' atau imbas kebijakan yang ada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Facebook, pemilik Instagram, membagikan salinan dari unggahan internal itu, Kamis 13 Mei 2021. Di dalamnya tertulis klarifikasi bahwa sementara Al Aqsa (dalam bahasa Arab) merujuk kepada sebuah lokasi, kata yang sama juga sayangnya menunjuk nama-nama beberapa organisasi yang dibatasi di platform itu. "Bagaimanapun juga, kebijakan ini (mencabut dan membatasi unggahan tentang Majid Al Aqsa) tidak seharusnya dan bukanlah pelanggaran di platform kami," tertulis di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BuzzFeed News melaporkan kalau benar ada satu kelompok bersenjata yang disebut Brigade Martir Al-Aqsa yang diberi label teroris oleh Amerika Srikat dan Uni Eropa. Sejumlah kelompok dengan nama mirip juga dianggap bagian dari jaringan pendukung organisasi itu.
Kebijakan pencabutan unggahan dibuat saat Masjid Al-Aqsa, satu dari situs suci bagi umat Islam, menjadi pusat lokasi bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel. Bentrokan yang merupakan bagian dari eskalasi kekerasan yang meluas di Gaza tersebut telah menyebabkan sedikitnya 72 orang tewas di Gaza, termasuk 16 anak-anak, dan tujuh orang di Israel.
Sejumlah media melaporkan, ketika mencoba membagikan rekaman video dan gambar kekerasan yang terjadi di masjid itu, pengguna Instagram menemukan unggahan mereka telah dibatasi. Foto dan video tidak bisa dilihat oleh pengguna lain, atau bahkan dicabut dari platform.
"Kami tegaskan - bukan Masjid Al-Aqsa yang ada dalam kebijakan kami perihal Organisasi Berbahaya, tapi lebih menunjuk ke sebuah kelompok dengan nama 'Al-Aqsa'," kata Facebook. "Pencabutan yang dialami unggahan dengan mention nama masjid adalah enforcement errors dan mereka tidak seharusnya terjadi dalam kebijakan kami."
Pesan itu dilanjutkan dengan Facebook menyatakan memiliki kewajiban legal untuk mencabut unggahan yang mendukung atau mewakili organisasi yang mendapat sanksi oleh Amerika Serikat itu. Meski, diakuinya, perlakuannya tidak sama untuk unggahan berisi berita atau yang bernada mengecam kelompok-kelompok itu.
Disebutkan pula Facebook telah memperbarui panduannya untuk para moderator, bahwa mereka telah mencabut kata atau istilah Al-Aqsa dari daftar moderasi Instagram. Kata istilah itu digantikan dengan deskripsi lebih detil dari organisasi yang mendapat sanksi.
THE VERGE