Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.

18 April 2024 | 17.55 WIB

Logo Amazon. Sumber: Reuters
Perbesar
Logo Amazon. Sumber: Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tak ingin ketinggalan dari Spotify, Amazon Music ikut menggarap fitur pembuatan daftar lagu berbasis kecerdasan buatan atau AI. Dengan fitur bernama Mestro, pengguna layanan musik daring itu hanya perlu membuat arahan berbasis teks maupun suara yang nantinya akan diterjemahkan oleh sistem pintar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Melansir Tech Crunch, Selasa, 16 April 2024, para pendengar musik bahkan bisa memberi petunjuk berupa emoji. Simbol atau ikon yang sesuai dengan mood atau suasana hati pengguna akan menjelma menjadi sebuah plalyist lagu secara otomatis. Fitur AI Amazon Music juga bisa memberikan saran kepada pengguna yang belum bisa memutuskan daftar lagu favoritnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mengakses Maestro, pengguna perlu memasang versi terbaru aplikasi Amazon Music. Opsi pemutar musik berbasis AI itu akan muncul di halaman beranda.

Fitur tersebut juga bisa diakses dengan mengetuk tanda plus (+) di laman terdepan aplikasi. Pengguna bisa mengetik panel bertuliskan Let's Go—bisa juga dengan perintah suara—untuk memulai penyusunan playlist anyar. Hasil seleksi lagu bisa dibagikan ke akun lainnya.

Sejauh ini Maestro hanya tersedia dalam versi beta. Amazon sempat mengingatkan bahwa teknologi penyokong fitur baru itu belum sempurna ketika pertama kali digunakan.  Lini usaha musik berbayar dari Grup Amazon itu menambahkan fitur keamanan untuk memblokir petunjuk berisi kata-kata yang sensitif dan menyinggung.

Lantaran masih dalam pengujian, Maestro hanya bisa diakses pengguna Amazon Music, Prime, serta pelanggan Unlimited Amazon Music di iOS dan android khusus wilayah Amerika Serikat. Pengguna dari segmen yang gratis hanya bisa mendengar cuplikan lagu selama 30 detik sebelum menyimpan daftar putar yang telah dibuat.

Spotify sebelumnya juga menyediakan fitur kreasi playlist berbasis AI. Alih-alih menyebut genre atau musik dari periode tertentu, kata kunci sistem pintar itu cenderung berupa arahan yang lebih personal.

Contoh keyword untuk AI bukan seperti ‘Musik Metalcore Terpopuler 2010’, namun lebih unik. Contohnya adalah ‘irama yang cocok untuk melawan zombie’, atau bisa juga ‘lagu penghibur ketika mengerjakan tugas akhir’.

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus