Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - TikTok kini dikabarkan sudah menempati posisi teratas sebagai mesin pencari bagi lebih dari separuh Gen Z. Penemuan ini berdasarkan survei data yang dihimpun oleh Her Campus Media. Her Campus Media merupakan portofolio media untuk mahasiswa dan Gen Z.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara keseluruhan, 74 persen Gen Z melakukan pencarian via TikTok. Sedangkan 51 persen responden survei lebih memilih TikTok daripada Google sebagai mesin pencari mereka. Hal ini terjadi karena tiga alasan utama, yakni karena format video dari hasil pencarian (69 persen), jawaban yang lebih relevan (65 persen), serta jawaban yang dipersonalisasi (47 persen).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun TikTok pada awalnya dirilis bukan sebagai mesin pencari sebagaimana Google, namun kenyataannya bahwa TikTok kerap digunakan sebagai medium untuk mencari referensi tentang banyak hal, termasuk bisnis atau produk melalui tayangan video.
Saat ini pengguna TikTok bukan hanya mencari hiburan belaka. Mereka mencari informasi, ulasan, tempat untuk dijelajahi, atau bahkan makanan yang direkomendasi. Poin ini yang kemudian dimanfaatkan sebagai peluang untuk menjangkau audiens target mereka.
TikTok melaporkan bahwa mereka telah mendapatkan 12,4 miliar penayangan video. Ditambah lagi, hampir 3 dari 4 Gen Z membeli sesuatu setelah melihatnya di TikTok. Sebanyak 72 persen dari mereka membeli produk setelah melihatnya di TikTok. Di samping itu, TikTok juga memengaruhi keputusan pembelian bagi 62 persen Gen Z, melebihi platform lainnya.
Sosial media nyatanya ikut mempengaruhi aktivitas belanja Gen Z. Melalui survei Her Campus Media juga ditemukan bahwa 61 persen responden mengaku lebih percaya pada influencer dan merek yang direkomendasikan teman atau keluarga.
Menurut firma riset eMarketer, pangsa pendapatan Google dari iklan penelusuran di Amerika Serikat diperkirakan akan turun menjadi 54 persen tahun 2023 ini. Angkanya turun dari 67 persen pada tahun 2016.
Saat ini, melansir Search Engine Land, Google masih mendominasi penelusuran di Amerika Serikat sekitar 77,5 persen. Secara global, Google mendominasi dengan besaran 83,5 persen. Google pun telah menyadari adanya ancaman tersebut, hingga akhirnya mereka mengumumkan sejumlah pembaruan pada layanannya. Pembaruan itu termasuk hasil pencarian baru oleh Artificial Intelligence (AI) pada konferensi tahunannya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.