Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - YouTube berencana menindak pelanggan premiumnya yang memanfaatkan virtual private network (VPN) untuk mendapatkan layanan dengan harga murah. Koneksi privat itu digunakan untuk memanipulasi sumber jaringan, sehingga pengguna bisa saja masuk ke server YouTube di negara lain tanpa berpindah lokasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari GSM Arena, Rabu, 14 Agustus 2024, biaya langganan YouTube cenderung berbeda di setiap negara. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah pengguna yang ingin mendapat harga murah. Metode yang berkembang di kalangan pengguna premium ini belakangan diketahui oleh manajemen YouTube.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penyedia layanan video streming tersebut menegaskan akan menindak pengguna premium yang ketahuan mengakali layanan dengan VPN. "Mereka menggunakan VPN untuk berpura-pura berada di negara yang biaya berlangganannya lebih murah, dan mendaftar di sana," kata seorang analis teknologi global yang dikutip oleh GSM Arena.
Seorang juru bicara YouTube, yang tidak disebutkan namanya, juga menyampaikan bahwa perusahaannya sudah menerbitkan sistem untuk melacak kesesuaian server jaringan. Jika lokasi asal pengguna terindikasi tidak akurat, YouTube bakal meminta pembaharuan informasi penagihan layanan premium.
Pernyataan YouTube ini tak sebatas peringatan. Para pengguna situs web sosial yang mengakar di Amerika Serikat, Reddit, mencuitkan soal akses YouTube premium mereka tiba-tiba dibatalkan oleh YouTube. Pembatalan akses itu akibat trik VPN.
Di Indonesia, pemakaian VPN juga dianggap bermasalah. Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengatakan lembaganya memblokir VPN yang paling banyak digunakan untuk bermain judi online. Kebijakan tersebut untuk menurunkan jumlah akses masyarakat ke situs-situs penyedia judol.
"Saya sudah menerapkan kebijakan untuk menutup VPN, karena judi online ini menggunakan VPN,” katanya di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Agustus 2024.
Hingga awal bulan ini, Kominfo telah memblokir tiga aplikasi VPN tidak berbayar atau gratis. Dari catatan Kominfo, terdapat 23 hingga 30 aplikasi VPN yang diduga digunakan masyarakat untuk bermain judi online.
Hendri Agung Pratama berkontribusi terhadap penulisan artikel ini.