Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

YouTube Tutup Kanal Pornhub Setelah 8 Tahun dan 900 Ribu Subscriber

YouTube ikuti langkah Instagram untuk alasan tautan ilegal. Pornhub bilang korban diskriminasi dan standar ganda.

19 Desember 2022 | 13.01 WIB

Logo YouTube. (youtube.com)
Perbesar
Logo YouTube. (youtube.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Akun resmi Pornhub pada platform Youtube kini sudah tidak terlihat, digantikan kode 404 yang artinya tidak ditemukan di web. Akun yang sudah ada sejak Desember 2014 itu dan telah mengumpulkan hampir 900 ribu pelanggan atau subscriber sesaat sebelum di-take down.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut YouTube, akun menjadi terlarang karena saluran Pornhub banyak melanggar pedoman komunitas. Google, sebagai induk perusahaan YouTube, menyatakan bahwa akun Pornhub melanggar kebijakan tautan eksternal YouTube, yang melarang pengguna menautkan ke konten yang tidak diizinkan di platform, seperti pornografi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami menegakkan kebijakan kami secara setara untuk semua orang, dan saluran yang berulang kali melanggar atau didedikasikan untuk konten yang melanggar akan dihentikan,” kata juru bicara YouTube Jack Malon.

Saluran YouTube Pornhub berdalih saat masih beroperasi mengunggah konten aman yang bermaksud mempromosikan situs dan para pemainnya. Pihak Pornhub juga menerapkan batasan usia pada video yang diposting ke YouTube yang mengharuskan pemirsa berusia 18 tahun atau lebih. Mereka menolak tuduhan bahwa video produksinya ditautkan ke konten dewasa.

Akun YouTube Pornhub bersikukuh tidak menampilkan materi seksual eksplisit, yang dilarang berdasarkan pedoman komunitas YouTube. Sebaliknya, saluran Resmi Pornhub di YouTube telah menampilkan seri seperti "Saran untuk Model," "Model Pornhub" dan "Literasi Pornhub 101" serta bagian tentang mode, musik, dan Penghargaan Pornhub.

Menurut juru bicara Pornhub, yang meminta untuk tetap anonim karena alasan keamanan dari doxing, situsnya telah berhati-hati untuk memastikan tidak melanggar Pedoman Komunitas YouTube di negara mana pun. Sayangnya, dia menambahkan, apa yang terjadi hanyalah contoh terbaru dari diskriminasi terhadap orang-orang di industri dewasa.

"Ini adalah sebuah tren yang terlihat di media sosial dan semua aspek kehidupan lainnya, terutama karena kelompok-kelompok yang secara tidak jujur mencampurkan konten dewasa konsensual dengan eksploitasi,” katanya.

Logos situs porno Pornhub.[The Huffington Post]

Instagram telah lebih dulu secara permanen melarang akun Pornhub, mengutip pelanggaran aturan tentang ketelanjangan, konten dewasa, dan ajakan seksual. Sama seperti YouTube, Instagram juga menyatakan Pornhub mendorong pengguna Instagram untuk meninggalkan situs untuk melihat konten dewasa. 

Sebelumnya, pada September, Pornhub dan lusinan industri dewasa merilis surat terbuka yang menuduh Instagram memiliki standar ganda. Pornhub dilarang tetapi mengizinkan selebritas seperti Kim Kardashian memposting foto dengan ketelanjangan.

Tekanan seputar Pornhub dan perusahaan induknya yang berbasis di Luksemburg, MindGeek, terus meningkat. Beberapa kalangan menuduh situs tersebut gagal memoderasi konten dan mengizinkan video yang berisi materi pelecehan anak dan subjek yang tidak menyetujuinya, bisa ditonton secara luas. 

Kekhawatiran ini menyebabkan pengunduran diri CEO Pornhub Feras Antoon dan COO David Tassillo dan juga memengaruhi hubungan Pornhub dengan perusahaan lain. Pada 2020, Visa dan Mastercard menghentikan transaksi di Pornhub karena adanya konten yang melanggar hukum di situs tersebut, meskipun kedua perusahaan tersebut masih menghadapi tuntutan hukum yang menuduh mereka berniat membantu MindGeek memonetisasi pornografi anak.

THE VERGE, VARIETY

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus