Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

APBN 2025 Bakal Kian Berat, Politikus Nasdem Ini Berharap Menkeu Era Prabowo seperti Sri Mulyani

Anggota Komisi XI sekaligus politikus Nasdem Fauzi Amro berharap Menkeu era Prabowo mampu mengelola APBN 2025 yang dinilai bakal kian berat.

21 Agustus 2024 | 15.40 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Juni 2023. Rapat tersebut membahas pengantar rencana kerja anggaran (RKA) dan rencana kerja Pemerintah (RKP) Kementerian Keuangan tahun 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Juni 2023. Rapat tersebut membahas pengantar rencana kerja anggaran (RKA) dan rencana kerja Pemerintah (RKP) Kementerian Keuangan tahun 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR, Fauzi Amro berharap Menteri Keuangan atau Menkeu selanjutnya dapat mengelola anggaran seperti Sri Mulyani Indrawati saat ini. Musababnya, dibutuhkan ruang fiskal yang besar untuk menjalankan visi dan misi presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Politikus Partai Nasdem itu memperkirakan pengelolaan APBN ke depan bakal berat karena adanya beban utang dan berbagai program baru. "Mudah-mudahan ke depan, walaupun bukan Ibu Sri Mulyani jadi menteri keuangan, tapi orang seperti Ibu Sri Mulyani yang jadi menteri,” ujarnya dalam rapat kerja Komisi XI DPR dengan Kementerian Keuangan di Senayan, Rabu 21 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan, jika dlihat dari postur anggaran saat ini hampir tidak memungkinkan visi dan misi Prabowo bisa dilaksanakan seratus persen. “Karena terbeban biaya utang, kedua terbeban IKN, ketiga makan bergizi gratis,” ujarnya.

Karena beban tersebut, ketersediaan anggaran untuk mencapai visi misi Prabowo, menurut dia hampir dipastikan sangat minim. Perlu ada kreatifitas untuk mengatasi lewat menggenjot pendapatan pajak, PNBP, atau menarik utang baru.

Menurut dia, rasio utang saat ini masih normal. Namun nota keuangan, APBN 2025 ditargetkan mengalami defisit Rp 616 triliun, selain itu ada utang jatuh tempo sekitar Rp 800 triliun. Ini akan semakin mempersempit ruang fiskal untuk presiden menjalankan target-targetnya.

Adapun postur APBN 2025 telah disampaikan Presiden Jokowi pada pembacaan nota keuangan 16 Agustus lalu. Belanja Negara tahun depan direncanakan sebesar Rp 3.613,1 triliun. Sementara pendapatan negara pada 2025 dirancang sebesar Rp 2.996,9 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 505,4 triliun.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus