Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

<font color=#FF9900>Bukan Mimpi</font> Punya MRT

Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta bertekad merealisasi pola transportasi makro lewat mass rapid transit dengan pendanaan dari pemerintah Jepang. Tapi realisasi MRT pun terancam kembali molor.

4 Mei 2009 | 00.00 WIB

<font color=#FF9900>Bukan Mimpi</font> Punya MRT
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

SATU set kereta listrik yang terdiri atas enam gerbong melaju dari stasiun layang (elevated) Lebak Bulus. Selang lima menit kemudian, kereta listrik berikutnya berangkat dari stasiun di bilangan Jakarta Selatan tersebut. Kuda-kuda besi itu melewati jalur rel melayang setinggi kira-kira lima meter menuju pemberhentian pertama, stasiun layang Fatmawati. Kereta berkapasitas 1.500 penumpang itu terus melaju menuju stasiun-stasiun layang berikutnya: Cipete, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Di kawasan Senayan, kereta mulai memasuki jalur rel bawah tanah (subway) menuju stasiun Bendungan Hilir, Setiabudi, hingga pemberhentian akhir transit stasiun bawah tanah (underground) Dukuh Atas.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus