Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SEJARAH tiga tahun lalu berulang. Gara-gara harga saham anjlok terimbas krisis keuangan global, Grup Bakrie harus pontang-panting mencari dana talangan untuk menutup utangnya kepada kreditor. Total pinjamannya mencapai US$ 1,34 miliar (sekitar Rp 12 triliun). Konglomerasi ini terancam kehilangan aset berharganya bila tak mampu menuntaskan utang jumbo tersebut. "Kami sedang berunding dengan kreditor. Akhir Oktober ini, persoalan utang diharapkan selesai," kata Direktur Keuangan PT Bakrie & Brothers Eddy Suparno kepada Tempo di Jakarta, Kamis pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo