Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anjloknya kurs rupiah belakangan ini membuat pemerintah semakin tekor saja. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2001, semula ditargetkan defisit anggaran 3,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar Rp 52,5 triliun. Kini, akibat melemahnya rupiah, defisit membengkak menjadi Rp 88 triliun (6 persen dari PDB). Itu sebabnya, pemerintah kemudian harus merevisinya. Jika perbaikan APBN 2001 tidak dilakukan, kucuran dana dari Dana Moneter Internasional (IMF) tak bakal turun. Indonesia sendiri pun bakal kesulitan menutup defisit sebesar itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo