Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, BANDUNG - Rasio elektrifikasi di Jawa Barat diklaim telah menembus 99,87 persen. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan akan memetakan daerah yang belum mendapatkan aliran listrik. “Karena kalau angkanya sudah (sisa) 0,13 persen, sudah agak sulit nyarinya. Saya minta untuk segera mencari dan menginventarisasi di mana 0,13 persen itu untuk kita keroyok bersama-sama stakeholder yang lain sehingga 2019 kita bisa declare Jawa Barat caang (terang) 100 persen,” kata Aher, sapaan Ahmad Heryawan dalam keterangan rilis, Rabu, 7 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aher baru saa meresmikan program “Jabar Caang 2018” yang mematok target rasio elektrifikasi 100 persen bisa ditembus tahun ini. Angka 0,13 persen sisanya itu, setara 12.073 rumah tangga yang belum memiliki sambungan listrik di Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sepuluh tahun sejak 2008 hingga 2017, pemerintah provinsi Jawa Barat sudah menggelontorkan Rp 320,4 miliar untuk menggenjot rasio elektrifikasi hingga menembus 99,87 persen. Penyambungan listrik lewat program bantuan listrik pedesaan dalam 10 tahun itu menyasar 234.109 rumah tangga yang tersebar di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. “Di awal saya sebagai gubernur, rasio elektfikasi baru mencapai 65 persen pada 2008. Dengan keterlibatan berbagai pihak, maka 10 tahun kemudian sudah di angka 99,87 persen,” kata Aher.
Terakhir di tahun 2017 penyambungan listrik ditujukan pada 23.248 rumah tangga yang tersebar di seluruh Jawa Barat. Anggaran yang digelontorkan tahun 2017 menembus Rp 20,96 miliar. Dengan dana itu, pemerintah Jawa Barat membangun infrastruktur jaringan, tiang listrik, serta pemasangan instalasi.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah, PT PLN (Persero), Amir Rosidin mengatakan, dengan program Jabar Caang tersebut diharapkan bisa meningkatkan konsumsi listrik masyarakat untuk aktivitas produktif.
Menyokong program Jabar Caang tersebut, PLN sepanjang 2017 telah menggelontorkan Rp 144 miliar di Jawa Barat. Dana tersebut digunakan untuk menambah jaringan listrik sepanjang 243,432 kilometer Jaringan Tegangan Menengan (JTM), lalu 782,28 kilometer Jaringan Tegangan Rendah (JTR), serta 17,3 MW gardu distribusi untuk menembus wilayah pemukiman yang sulit dijangkau karena keterbatasan sarana dan prasarana.