Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan PT Sarana Multigriya Finansial Persero (SMF) sepakat untuk membiayai pembangunan pondok wisata atau homestay di 10 destinasi wisata prioritas. Kesepakatan ini ditandai dengan adanyan penandatangan kerja sama kedua institusi di Kantor Kemenpar, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun 10 lokasi destinasi pariwisata prioritas tersebut yakni, Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu dan Tanjung Lesung. Kemudian ada pula Candi Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Morotai, Wakatobi, Labuan Bajo, dan Mandalika.
Direktur Manajemen Risiko dan Operasional SMF, Trisnadi Yulrisman, mengatakan program pembiayaan homestay ini diharapkan dapat memberi kemudahan bagi masyarakat di daerah destinasi wisata. Khususnya, saat membangun/memperbaiki kamar rumah yang akan disewakan kepada wisatawan di 10 lokasi wisata tersebut.
"Kami berharap pembangunan atau perbaikan kamar untuk homestay dapat mendatangkan penghasilan bagi pemilik dan menciptakan lapangan kerja,” kata Trisnadi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Trisnaldi menjelaskan, dukungan pembiayaan homestay ini ialah bagian dari komitmen SMF membantu program pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata nasional. Selain itu, program ini juga ini selaras kebijakan pemerintah guna memperkuat pariwisata sehingga bisa sektor strategis sekaligus pilar pembangunan ekonomi.
Dalam keteranganya, perseroan menjelaskan bahwa pada 11 Februari 2019, SMF telah melakukan penyaluran pembiayaan homestay bekerja sama dengan BUMDes di dua destinasi wisata. Keduanya ada di Desa Wisata Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah dan Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. Kedua desa wisata adalah satu dari 10 destinasi wisata prioritas Indonesia.
Baca juga: 5 Perusahaan Bakal Ekspansi Bisnis di KEK Bitung
DIAS PRASONGKO