Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Video aktivis melancarkan aksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Indonesia Tbk di Jakarta, Kamis, 11 Mei 2023 ramai di media sosial. Dalam video tersebut, ada dua pria yang meminta agar pembangunan pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU batu bara baru yang dicanangkan oleh Adaro Energy dihentikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Setop pembangunan PLTU batu bara baru," ucap salah satu pria dalam video tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah melancarkan aksinya, dua orang tersebut digiring oleh beberapa orang untuk meninggalkan ruangan.
Setelah ditelusuri Tempo, dua pria tersebut merupakan juru kampanye energi Greenpeace Indonesia. Dilansir dari instagram greenpeaceid, aktivis ini menyoroti rencana pembangunan PLTU baru di Kalimantan Utara. Menurut mereka, alih-alih melakukan transisi energi, Adaro justru melenggangkan penggunaan energi batu bara untuk membangun PLTU baru guna menyuplai pembangunan smelter alumunium baru.
"Pembanguan PLTU batu bara baru hanya memperburuk dampak krisis iklim, mencemari lingkungan, dan mencederai komitmen Indonesia dalam proses transisi energi," ucap Juru Kampanye Media dan Komunikasi Greenpeace Indonesia, Rahka Susanto, dikutip dari Instagram resmi greenpeace.id, Jumat, 12 Mei 2023.
Selanjutnya: Terkait aksi aktivis tersebut, Head of Corporate Communication Adaro Energy....
Terkait aksi aktivis tersebut, Head of Corporate Communication Adaro Energy Indonesia Febriati Nadira menanggapi bahwa Adaro menghargai kebebasan setiap orang untuk mengemukakan pendapatnya.
Sebagai perusahaan terbuka, wanita yang akrab disapa Ira ini mengatakan, Adaro dalam setiap mengadakan RUPS mengundang seluruh pemegang saham publik yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Adaro, walaupun hanya memiliki 1 lembar saham Adaro.
"Sehingga aksi yang dilakukan kemarin di tengah-tengah berjalannya RUPS adalah aksi yang dilakukan oleh aktivis yang terdaftar sebagai pemegang saham Adaro." ujar Ira saat dimintai keterangan oleh Tempo, Jumat, 12 Mei 2023.
Ira menuturkan sejalan dengan transisi menuju ekonomi hijau dengan pembangunan energi baru terbarukan yang tengah gencar dilakukan oleh pemerintah, Adaro berkomitmen untuk berkontribusi dengan mengembangkan kegiatan usahanya di bidang mineral hijau dan energi terbarukan.
"Kami juga sedang melakukan penilaian atas peluang terkait ekosistem baterai, baik di hilir maupun di hulu," tutur Ira.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini