Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ada Larangan Mudik, Pengiriman Hampers via Paxel Tumbuh 30 Persen

Paxel, mencatat frekuensi pengiriman hampers dan paket hantaran meningkat 30 persen menjelang Idul Fitri 1442 Hijrian secara year on year.

9 Mei 2021 | 11.42 WIB

Ilustrasi hampers. Pixabay/Credestence navidad Store
Perbesar
Ilustrasi hampers. Pixabay/Credestence navidad Store

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Perusahaan penyedia jasa logistik berbasis teknologi, Paxel, mencatat frekuensi pengiriman hampers dan paket hantaran meningkat 30 persen menjelang Idul Fitri 1442 Hijrian secara year on year. Peningkatan tersebut didorong oleh mekanisme pengantaran paket yang diklaim semakin mudah dan ongkos pengiriman yang lebih murah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Faktor yang paling besar adalah makin mudahnya pengiriman bingkisan Lebaran dan makanan dari daerah ke kota-kota besar dengan waktu yang cepat dan biaya yang murah,” ujar Co-Founder Paxel Zaldy Ilham Masita saat dihubungi Tempo pada Ahad, 9 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zaldy mengatakan kota-kota di Jawa yang tidak termasuk dalam wilayah non-Jabodetabek mengalami peningkatan frekuensi pengiriman hampers paling besar. Tren ini merebak di tengah pemberlakuan kebijakan larangan mudik dan pembatasan pergerakan masyarakat.

Menurut Zaldy, pelarangan mudik membuat pengiriman hampers atau bingkisan yang biasanya hanya terbatas di dalam kota kini menyebar sampai luar kota. Bahkan, pengiriman bingkisan dari luar kota Jakarta ke Jakarta jauh lebih besar.

Tingginya volume lalu-lintas pengiriman barang, tutur dia, sejatinya merupakan hal yang lumrah menjelang hari raya. Fenomena ini diyakini dapat menggerakkan ekonomi daerah karena UMKM memperoleh akses pasar untuk menjangkau konsumen di kota-kota besar.

Meski demikian, tren peningkatan pengiriman hampers di tengah kebijakan larangan mudik menjelang Lebaran menghadapi tantangan. Sebab, jadwal penerbangan di beberapa kota berkurang karena menurunnya jumlah penumpang sehingga mengganggu lalu-lintas logistik.

“Tantangan lain untuk pengiriman tepat waktu adalah banyaknya penyekatan di jalan oleh aparat sehingga membuat antrean yang panjang dan akhirnya terlambat sampai ke tujuan,” ujar Zaldy.

Guna mengantisipasi kenaikan frekuensi atau load pengiriman barang tersebut, Zaldy memastikan entitasnya telah menambah jumlah armada truk pendingin antar-kota. Upaya ini dilakukan agar produk makanan dari luar kota tidak rusak saat sampai di tujuan.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus