Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

AirAsia Indonesia Bukukan Pendapatan Rp 4,93 Triliun di Kuartal III 2024, Naik 20 Persen

PT AirAsia Indonesia Tbk. (AAID/CMPP) membukukan pendapatan sebesar Rp 5,91 triliun pada kuartal III tahun 2024 ini.

30 Oktober 2024 | 21.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk. (AAID/CMPP) membukukan pendapatan sebesar Rp 5,91 triliun pada kuartal III tahun 2024 ini. Jumlah pendapatan perusahaan maskapai penerbangan berbiaya hemat ini meningkat sebesar 20 persen  dibandingkan kuartal yang sama di tahun 2023 sebesar Rp 4,93 triliun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Selama kuartal III 2024, AirAsia Indonesia  telah mengangkut 4,99 juta penumpang yang menjadi salah satu faktor dalam kenaikkan pendapatan PT AirAsia Indonesia Tbk.," ujar Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine, dalam keterangan tertulis, Rabu 30 Oktober 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peningkatan pendapatan perusahaan ini, kata Veranita, juga didukung dengan keterisian penumpang (load factor) yang naik sebesar 3 pts atau 87 persen dibandingkan kuartal III 2023. 

Sebelumnya di periode yang sama tahun 2023, AirAsia Indonesia mencatatkan sebanyak 4,52 juta penumpang atau naik 10 persen di kuartal III 2024.
 
Menurut Veranita, sebagian besar pendapatan AirAsia Indonesia berasal dari operasi penerbangan, yaitu penjualan tiket kursi pesawat memberikan kontribusi sebesar Rp 5,02 triliun, diikuti oleh pendapatan dari bagasi dan pelayanan penerbangan sebesar Rp 796,83 miliar, serta pendapatan dari ancillary sebesar Rp 42,63 miliar, kargo sebesar Rp 40,62 miliar, dan charter sebesar Rp 1,60 miliar. 

Sedangkan pendapatan per kilometer kursi yang tersedia (RASK) naik sebesar 12 persen atau Rp 716, dengan peningkatan kapasitas sebesar 7 persen atau 5,70 juta kursi.  

Dia menyebutkan, Hub Jakarta menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp 2,48 triliun, diikuti oleh Denpasar senilai Rp 2,31 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat angka Rp 687,66 miliar dan Rp 425,49 miliar. 

Adapun peningkatan pendapatan usaha kuartal III 2024 tercatat sebesar 20 persen atau sebesar Rp 972 miliar, diikuti dengan penurunan rugi bersih sebesar 22 persen, yang menunjukkan perbaikan margin sebesar 7 pts dibandingkan dengan kuartal III 2023. "Rugi bersih yang dimaksud tidak mencakup laba/rugi selisih kurs dari transaksi mata uang asing," kata Veranita. 

Veranita menambahkan, AirAsia Indonesia terus berupaya untuk menaikkan kinerja perusahaan dan menjadi salah satu maskapai penerbangan yang dapat berkontribusi untuk membantu inisiatif Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan sektor pariwisata. "Begitu juga dalam hal perluasan konektivitas, sehingga dapat mempererat hubungan Indonesia dan negara-negara di sekitarnya," kata Veranita. 

Di kuartal III 2024, kata Veranita  AirAsia Indonesia telah meresmikan 4 rute internasional baru yaitu Jakarta-Bandar Seri Begawan, Bali-Phuket, Bali-Kota Kinabalu, dan Bali-Cairns. Hal ini akan diikuti dengan pembukaan rute-rute internasional baru lainnya ke beberapa negara di Asia pada kuartal 4 2024. 

Seiring dengan peningkatan pendapatan AirAsia Indonesia di kuartal III 2024 , beban usaha juga mengalami kenaikan sebesar 13 persen, dengan konsumsi bahan bakar tercatat sebagai salah satu penyumbang beban usaha sebesar 16 persen serta perbaikan dan pemeliharaan sebesar 22 persen dari total biaya keseluruhan.

"AirAsia Indonesia juga akan berupaya untuk mengoptimalisasi penggunaan pesawat demi mengakomodir meningkatnya permintaan penerbangan baik di rute domestik maupun internasional," kata Veranita. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus