Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melihat hiperinflasi bakal bisa tertangani pada tahun ini dan tahun depan. Airlangga mengklaim tim pengendali inflasi terus bekerja.
"Sehingga tentu hiperinflasi itu kelihatannya kita bisa tangani di tahun ini. Demikian pula di tahun depan," kata Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual pada Selasa, 16 Agustus 2022.
Menurut Airlangga, tim pengendalian inflasi pusat maupun daerah terus mendorong agar program kebijakan yang berkaitan dengan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, dan kelancaran distribusi berjalan lancar. Selain itu, tim turut menjalin komunikasi secara efektif dengan masyarakat.
Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR Bambang Soesatyo mengingatkan bahwa kenaikan inflasi dapat menjadi Ancaman bagi perekonomian nasional. Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat bahwa per Juni 2002, laju inflasi Indonesia berada di level 4,49 persen.
Pada Agustus, kata dia, inflasi diprediksi akan meningkat pada kisaran 5-6 persen. "Bahkan pada bulan September mendatang, kita diprediksi akan menghadapi ancaman hiperinflasi kita diprediksi akan pada kisaran inflasi 10 hingga 12 persen," kata Bambang dalam pidato di Pembukaan Sidang Tahunan MPR pada Selasa, 16 Agustus 2022.
Bamsoet--sapaan Bambang Soesatyo--mengatakan laju kenaikan inflasi disertai dengan lompatan harga pangan dan LPG. Kondisi itu diyakini bakal semakin membebani masyarakat yang baru saja bangkit dari krisis pandemi Covid-19.
HENDARTYO HANGGI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini