Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mengemisi obligasi senilai Rp 1,5 triliun yang terbagi dalam dua seri pada Kamis 20 Februari 2020. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Medco menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2020 dengan jumlah pokok Rp 1,5 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Obligasi Rp 1,5 triliun dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan kesanggupan terbaik (best effort). Tanggal penerbitan pada 20 Februari 2020,” demikian tertulis dalam keterbukaan informasi BEI.
Dana yang didapatkan dari penerbitan obligasi ini kelak akan digunakan untuk membayar sebagian utang bank milik perseroan. Secara spesifik, perseroan akan menggunakan dana ini untuk melunasi utang kepada Bank Mandiri yang akan jatuh tempo pada 20 Desember 2021.
Merujuk pada posisi laporan keuangan perseroan per akhir kuartal III/2019, masuknya dana dari emisi obligasi ini akan menurunkan saldo outstanding utang bank, utang instansi keuangan nonbank serta efek bersifat utang perseroan dan entitas menjadi sekitar Rp 45,37 triliun.
Adapun, obligasi seri B dengan kode obligasi MEDC03BCN3 memiliki nilai emisi sebesar Rp476,3 miliar. Tingkat bunga 9,3 persen per tahun, jangka waktu 5 tahun, dan pembayaran kupon setiap 3 bulan.
Obligasi seri A jatuh tempo pada 20 Februari 2023, sedangkan obligasi seri B jatuh tempo pada 20 Februari 2025. Bertindak sebagai wali amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Penerbitan Obligasi Berkelanjutan III PT Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2020 ini sendiri mundur sehari dari rencana awal. Semula, masa penawaran obligasi dijadwalkan pada 12—13 Februari 2020 dan diikuti dengan tanggal penjatahan sehari berikutnya. Lalu distribusi elektronik di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 18 Februari 2020, sedangkan pencatatan di BEI akan dilakukan pada 19 Februari 2020.
BISNIS