Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Akan Jual Aset, Saham Taksi Express Tumbang

Saham taksi Express tumbang setelah perusahaan berencana menjual aset-asetnya.

5 Oktober 2017 | 18.37 WIB

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Saham perusahaan yang menaungi taksi Express, PT Express Trasindo Utama, bergerak negatif pada perdagangan hari ini, 5 Oktober 2017. Menurut analis senior dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, pada pembukaan perdagangan hari ini, harga saham emiten berkode TAXI adalah Rp 78 per lembar. Namun menjelang penutupan sesi satu perdagangan, saham TAXI melemah ke posisi Rp 76 per saham.

Menurut Reza, pemberitaan terkait dengan pemutusan hubungan kerja karyawan perusahaan memberikan dampak pada menurunnya harga saham Express Trasindo Utama. Menurut dia, pemberitaan tersebut memberikan asumsi perusahaan mengalami kesulitan uang sampai harus melakukan efisiensi pegawai. "Adanya pemberitaan tersebut memberikan dampak negatif pada pergerakan saham Express Trasindo Utama," kata Reza, Kamis, 5 Oktober.

Dalam keterbukaan informasi yang dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia, PT Express Transindo Utama Tbk, yang menaungi taksi Express, menyatakan akan menjual aset-asetnya seperti tanah dan ruko. Manajemen taksi Express juga telah memecat ratusan pegawainya. "Tak menutup kemungkinan adanya pemutusan hubungan kerja," demikian pernyataan tertulis TAXI, Rabu, 4 Oktober 2017.

Pemangkasan karyawan dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kinerja dan efisiensi biaya. Selain melepas tanah dan ruko, perusahaan berencana menjual 136 unit armada taksi dan satu unit bus. Dari penjualan aset-aset tersebut, dana yang ditargetkan mencapai Rp 2,5 miliar pada periode ini. Pada periode berikutnya, dananya ditargetkan naik menjadi Rp 3,5 miliar.

Dana dari hasil penjualan aset taksi Express akan digunakan untuk membayar utang dan menunjang kegiatan operasional perusahaan. Hal itu dilakukan akibat anjloknya pendapatan perusahaan. Sepanjang Juni 2017, perusahaan hanya membukukan pendapatan Rp 158,73 miliar. Angka ini jauh lebih kecil dibanding pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 374,06 miliar.

ALFAN HILMI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus