Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Saham Taksi Express Naik Dua Hari Terakhir, Simak Prediksinya

Saham taksi Express naik dalam dua hari berturut-turut menjelang pengumuman aturan baru taksi online.

19 Oktober 2017 | 13.30 WIB

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Saham Express Trasindo Utama atau TAXI hari ini naik sebesar 2,82 persen menyentuh level Rp 73. Kondisi ini menjadi angin segar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Sejak munculnya taksi online, saham TAXI kerap meringkuk di zona merah. Belakangan pemberitaan di media massa terkait penjualan aset awal Oktober lalu juga membuat saham TAXI anjlok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama seminggu terakhir, TAXI mulai merangkak naik. Pada 11 Oktober 2017 lalu kenaikan harga saham sebesar 3,77 persen di level 55. Kenaikan mulai terjadi selama dua hari berturut-turut menyentuh level Rp 67 per saham. Hingga akhirnya kembali ke zona merah pada 13 Oktober 2017, turun ke Rp 63.

TAXI mulai kembali bangkit pada 17 Oktober 2017 dimana mengalami kenaikan sebesar 8,20 persen di level Rp 66. Padahal sehari sebelumnya berada di zona merah di level Rp 61. Sejak itu kenaikan berturut-turut terjadi pada 17 hingga 19 Oktober 2017.

Beberapa analis saham mengatakan kenaikan tersebut belum mengindikasikan prospek yang baik di saham TAXI. Kenaikan TAXI dinilai hanya sementera akibat adanya pemanfaatan momentum pelemahan oleh pelaku pasar.

“Sementara ini saya memprediksi kenaikannya masih sesaat,” Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada kepada Tempo, Kamis 19 Oktober 2017.

Reza mengatakan pemberitaan media massa juga berpengaruh bagi kondisi saham TAXI. Dengan adanya berita baik terkait kinerja mereka, maka pasar juga akan menanggapi secara positif.

Begitu juga dengan Analis First Capital David Sutyanto. Ia mengatakan saham Taksi Express masih menunjukkan ketidakpastian. David mengatakan keberadaan taksi online masih menjadi tekanan bagi taksi konvensional. Selain itu menurut David, TAXI juga masih dibayang-bayangi pesaingnya yang juga berada di habitat yang sama yakni Blue Bird. “Saya kira masih belum untuk prospek kedepannya. Karena mereka masih terjepit oleh bisnis taksi online,” kata David.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus