Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Anggota DPR Sebut Kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Buruk, Ini Alasannya

Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sudin mengkritik soal kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpi. Ia menyebut kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) masih terus menghadapi masalah yang sama, bahkan membuat kondisi pertanian di Tanah Air memburuk.

16 Januari 2023 | 11.36 WIB

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat memberikan arahan dan membuka Sarasehan Petani Milenial 2 Tahun 2022,di Hotel Claro, Makassar, Jumat (7/10).
Perbesar
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat memberikan arahan dan membuka Sarasehan Petani Milenial 2 Tahun 2022,di Hotel Claro, Makassar, Jumat (7/10).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sudin mengkritik soal kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Ia menyebut kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo buruk. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Komisi IV menilai bahwa pembangunan pertanian masih menghadapi masalah yang klasik. bahkan di beberapa kesempatan menunjukan keadaan semakin memburuk," tuturnya dalam rapat kerja bersama Menteri Pertanian, Perum Bulog, Dirut PT RNI dan PT Pupuk Indonesia di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan pada Senin, 16 Januari 2023. 

Salah satu indikator penilaian tersebut, kata Sudin, adalah meningkatnya impor beras dan komoditas pangan lainnya. Menurut dia, secara kasat mata produksi beras dan komoditas pangan lainnya tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional sehingga pemerintah terpaksa mengeluarkan kebijakan untuk impor.

Ia menjelaskan hal itu disebabkan oleh data yang ditunjukkan Kementan tidak sinkron dengan keadaan stok beras di lapangan. Karena itu Komisi IV meminta agar dilakukan pembenahan data produksi dan stok beras untuk kepentingan kebijakan pemanfaatan ketahanan pangan nasional. 

Lebih lanjut, Sudin menilai kinerja program yang ada belum berdampak signifikan terhadap pencapaian target nasional, melainkan hanya berorientasi pada penyerapan anggaran bukan kepada pencapaian produksi nasional. Ia merujuk pada kondisi produksi daging daging sapi di Indonesia. Berdasarkan catatan Komisi IV DPR, hasil produksi daging sapi terus menurun setiap tahunnya, jauh dari kebutuhan nasional. 

"Bahkan di tahun lalu Indonesia malah terjangkit PMK yang sangat buruk terhadap pencapaian produksi daging nasional," tuturnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus