Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Anies Jawab Sindiran Prabowo soal Angin Penyebab Polusi: Bicara Pakai Data

Capres Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saling sindir mengenai penyebab polusi udara di Jakarta antara semalam. Begini kronologinya.

13 Desember 2023 | 15.07 WIB

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bertanya kepada Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bertanya kepada Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden capres nomor urut 1 Anies Baswedan menanggapi pertanyaan yang disampaikan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto soal penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penanganan polusi udara saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Anies mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kala itu memasang alat pemantau polusi udara. Jika polusi berasal dari dalam Jakarta, kata dia, maka kondisinya akan selalu konsisten kotor. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tapi apa yang terjadi? Ada hari di mana bersih dan ada hari di mana kotor. Ada momen Minggu pagi di Jagakarsa sangat kotor, lalu apa yang terjadi? Polusi udara tidak mempunyai KTP, angin tidak memiliki KTP. Angin itu bergerak ke sana sini,” ucap Anies dalam segmen debat pertama capres di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta, Selasa malam, 12 Desember 2023. 

Dengan begitu, Anies menyimpulkan, sumber polusi di Jakarta bukan hanya berasal dari dalam kota.

“Ketika polutan PLTU mengalir ke Jakarta, maka ada indikator polusi. Saat angin berembus ke Lampung, Sumatera, Laut Jawa, di sana tidak ada monitor, maka di Jakarta pada saat itu bersih. Kalau masalah dalam kota saja, maka konsisten setiap waktu Jakarta berpolusi,” ucap dia. 

Oleh karena itu, Anies kala itu mengambil sejumlah langkah, mulai dari mengendalikan emisi, elektrifikasi kendaraan umum, dan konversi kendaraan umum. Dia mengklaim bahwa jumlah orang yang naik kendaraan umum meningkat menjadi 1 juta orang per hari dari semula hanya 350 ribu orang per hari. 

Mendengar penjelasan Anies, Prabowo pun kemudian mempertanyakan kembali mengenai angin.

“Saya bertanya dengan anggaran yang begitu besar, tapi realisasinya dalam lima tahun itu bagaimana untuk mengurangi polusi. Di mana saat itu warga Jakarta menderita penyakit pernapasan. Kalau menyalahkan angin, untuk apa ada pemerintah?” kata Prabowo.

Anies pun kembali membalas respons Prabowo yang menurutnya seperti berbicara menggunakan fiksi. “Inilah bedanya yang bicara pakai data dan yang pakai fiksi. Saya pakai data,” ucap dia.

Lebih jauh, Anies menjelaskan bahwa data jumlah kendaraan bermotor di Jakarta selalu sama. Akan tetapi, dia mengklaim terdapat perbedaan, yaitu suatu waktu polusi tidak muncul. 

“Jumlah motor dari hari ke hari sama, jumlah mobil juga, maka harusnya angka polusinya sama setiap waktu, betul tidak? Tapi jumlah motor dan mobil yang sama, ada sisi (suatu waktu) sangat tidak polusi, ada sisi sangat polusi. Nanti kalau perlu saya kirim gambar satelitnya ke Bapak,” ujar Anies. 

Anies pun menegaskan bahwa pengendalian polusi Jakarta berbasis data. “Supaya Bapak bisa melihat. Inilah mengapa kita mengambil langkah memakai ilmu pengetahuan, pakai data, dan scientist. Kalau tidak pakai itu, tidak akan ada langkah yang benar,” kata dia. 

Dia lantas berjanji akan meneruskan upaya pengendalian polusi di luar Jakarta bila terpilih sebagai presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. “Ini kemudian akan saya teruskan saat terpilih menjadi presiden nanti di luar Jakarta, akan kita kendalikan (polusi) juga,” ucap Anies. 

 

MELYNDA DWI PUSPITA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus