Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Arti Penghiliran dan Fungsinya

Penghiliran atau hilirisasi memiliki makna penting bagi Indonesia. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasokan, hilirisasi  juga mendukung kekuatan industri dalam negeri.

 

 

12 Juli 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PADA 2021, Indonesia menghadapi gugatan Uni Eropa melalui Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) mengenai kebijakan larangan ekspor bijih nikel dan penghiliran (hilirisasi). Kebijakan tersebut diberlakukan Presiden Joko Widodo pada 2020 guna meningkatkan nilai ekspor barang tambang tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski menuai kontroversi, kebijakan penghiliran terbukti meningkatkan angka ekspor hasil olahan nikel hingga lebih dari 200 persen pada 2022. Hal ini membuat Uni Eropa makin geram karena sulit memperoleh bijih nikel dari Indonesia. Berita buruknya, Indonesia kalah dalam gugatan WTO dan harus melakukan banding dalam sengketa perdagangan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) juga berada di sisi Uni Eropa. Lewat laporan terbarunya, IMF menyarankan Indonesia menghapus kebijakan penghiliran secara bertahap. Walakin, baik Presiden Joko Widodo maupun Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terus menggaungkan kebijakan penghiliran demi membangun ekosistem industri Tanah Air.

Lantas, apa arti penghiliran beserta fungsi dan manfaatnya?

Pekerja saat melakukan aktivitas produksi Nikel Sulfat di Maluku Selatan, 17 Juni 2023. TEMPO/Subekti.

Arti Penghiliran atau Hilirisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penghiliran atau hilirisasi adalah proses pengolahan bahan baku menjadi barang siap pakai. Dengan begitu, penghiliran industri berarti mengelola komoditas dari bidang industri tertentu dengan tujuan mengoptimalkan produk yang bernilai jual lebih tinggi.

Sebagai contoh, penghiliran batu bara mengoptimalkan produk-produk turunannya, seperti briket, metanol, kokas, dan pupuk organik, sementara penghiliran nikel menghasilkan logam antikarat atau baterai.

Penghiliran di sektor mineral dan batu bara secara khusus diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 yang turut mencakup soal kewajiban penghiliran industri pertambangan. Tujuan utamanya adalah menciptakan nilai tambah hasil tambang, sebagai salah satu cita-cita terbesar Indonesia. Ada beragam proses penghiliran pertambangan, seperti hidrometalurgi pada bijih nikel berkadar rendah untuk membuat logam nikel murni.

Aktivitas produksi Nikel Sulfat di Maluku Selatan, 17 Juni 2023. TEMPO/Subekti.

Fungsi Penghiliran

Kebijakan penghiliran di industri mana pun secara keseluruhan dianggap berdampak positif bagi perekonomian negara. Terutama di Indonesia, yang secara tegas mementingkan strategi tersebut, dengan beberapa komoditas tambang sudah dilarang untuk diekspor ke luar negeri. Berikut sederet fungsi dan manfaat penghiliran:

1. Meningkatkan Nilai Rantai Pasok Industri

Penghiliran berkontribusi besar dalam upaya meningkatkan efisiensi dan profit dalam seluruh proses produksi pada suatu industri. Dalam hal ini, penghiliran berfungsi untuk mendorong kinerja operasional perusahaan.

2. Menyelamatkan Komoditas dari Gejolak Harga

Ketika suatu komoditas (khususnya impor) terkena gejolak harga yang signifikan, penghiliran dapat menstabilkan nilainya. Produsen juga bisa mengurangi risiko fluktuasi harga bahan mentah dengan menjual produk bernilai tambah dengan margin keuntungan yang lebih tinggi. Prinsip nilai tambah tak hanya mengenai rasio harga produk terhadap bahan baku, tapi juga faedah yang dibagikan kepada masyarakat.

3. Mencapai Puncak Pohon Industri

Konsep penghiliran tak berhenti ketika komoditas mentah diproses menjadi benda niaga setengah jadi. Penghiliran sebisa mungkin harus dikembangkan lebih jauh sampai produk menjadi tahapan paling akhir dalam pohon industri.

4. Mendukung Kekuatan Industri Dalam Negeri

Penghiliran akan mendukung kekuatan industri dalam negeri jika dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi. Hal ini akan memperkuat daya saing negara di pasar internasional karena lebih mandiri dan siap dalam hal produksi barang siap pakai.

SYAHDI MUHARRAM

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus