Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik Resmi Dibentuk, Dorong Percepatan Infrastruktur Kendaraan Listrik

Sejumlah perusahaan BUMN hingga swasta membentuk Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik atau AEML. Mendorong percepatan infrastruktur kendaraan listrik.

5 Juni 2023 | 12.50 WIB

Pengunjung tengah melihat Pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 17 Mei 2023. Pameran ini juga menampilkan kendaraan roda dua yang berbasis listrik yaitu Benelli-Keeway, Davigo, Gesits, Gotion High-Tech, Greentech, Kymco, Rakata, Saige, Selis, Smartby dan Volta serta industri pendukung kendaraan listrik. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Pengunjung tengah melihat Pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 17 Mei 2023. Pameran ini juga menampilkan kendaraan roda dua yang berbasis listrik yaitu Benelli-Keeway, Davigo, Gesits, Gotion High-Tech, Greentech, Kymco, Rakata, Saige, Selis, Smartby dan Volta serta industri pendukung kendaraan listrik. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan BUMN hingga swasta resmi membentuk Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik atau AEML. AEML ini didirikan sebagai wadah bagi para pionir di industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) serta industri pendukung ekosistem mobilitas listrik di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ketua Umum AEML, Dannif Danusaputro mengatakan, pembentukan AEML ini sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami percaya dengan peran aktif berbagai pihak, dukungan penuh pemerintah dan masyarakat, ekosistem kendaraan listrik akan segera dapat tumbuh dan berkembang dan proses transisi energi akan semakin lancar," kata Dannif dalam acara peluncuran AEML di Jakarta, Senin, 5 Juni 2023.

Lebih lanjut, Dannif menerangkan bahwa percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia membutuhkan pembangunan infrastruktur mobil listrik yang merata. 

"Kami percaya bahwa percepatan adopsi kendaraan listrik harus sejalan dengan pertumbuhan infrastruktur pendukungnya. Dengan keamanan dan kemudahan sebagai fokus utama, kita dapat mendorong adopsi oleh masyarakat," ungkapnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) sekaligus Ketua Dewan Pengawas AEML, Arsjad Rasjid, memberikan apresiasi terhadap pembentukan AEML ini. Ia juga menyambut baik keanggotaan 14 anggota AEML yang mewakili industri baterai, manufaktur kendaraan listrik, infrastruktur pengisian dan penukaran baterai.

"Saya mengapresiasi AEML sebagai wadah inklusif bagi pelaku usaha di industri kendaraan listrik, serta pelaku usaha pendukung seperti perusahaan baterai, komponen kendaraan listrik, stasiun pengisian kendaraan listrik.dan penukaran baterai umum," kata dia.

Lebih lanjut, Arsjad mengatakan, dengan adanya AEML ini diharapkan dapat mendukung penggunaan 1 juta kendaraan listrik roda empat dan 3 juta kendaraan listrik roda dua di 2035. 

"Dampaknya akan sangat positif bagi lingkungan karena spesifik akan mengurangi emisi karbon di Indonesia," ujarnya.

Indonesia sendiri memiliki target net zero emission pada tahun 2060 atau bahkan lebih awal. Salah satunya adalah dengan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus