Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Simpang-Siur Stimulus, Krisis Bisa Meletus

Yopie Hidayat
Kontributor Tempo

28 Maret 2020 | 00.00 WIB

Ilustrasi: Tempo/Imam Yunni
Perbesar
Ilustrasi: Tempo/Imam Yunni

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

EKONOMI Indonesia tengah menghadapi dua ancaman serius karena pandemi Covid-19. Pertama, ada perdarahan devisa karena modal asing beterbangan dari pasar finansial dalam negeri untuk mencari tempat aman. Kedua, konsumsi masyarakat merosot karena wabah. Bukannya tumbuh, ekonomi Indonesia tahun ini bisa mengerut.

Masalah pertama, kaburnya dana investasi portofolio asing, sebetulnya tidak hanya menimpa Indonesia. Pasar negara-negara berkembang lain terkena pukulan serupa. Kali ini, nilai investasi yang kabur dari negara berkembang bahkan jauh lebih besar daripada kejadian serupa dalam krisis 2008. Tapi negara pengekspor komoditas seperti Indonesia terancam pukulan ganda. Sebab, keluarnya devisa dalam jumlah amat besar berbarengan dengan merosotnya pemasukan devisa imbas jatuhnya harga komoditas.

Jika dihitung sejak awal tahun hingga pekan ketiga Maret, Bank Indonesia sudah membeli obligasi di pasar sekunder senilai Rp 168,2 triliun—sekitar US$ 10 miliar. Operasi pasar ini tentu menguras cadangan devisa BI karena investor asing pada akhirnya akan menukar rupiah dari penjualan obligasi itu dengan dolar Amerika Serikat untuk mereka bawa pulang.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus