Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bahaya dari australia

Lactogen, enfamil, similac & sobee oleh australia di curigai tercemar salmonela. berita tsb mempengaruhi pasaran produk susu tersebut di indonesia. pencemaran hanya terjadi di pabrik tonggala, victoria.

6 Agustus 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LACTOGEN, Enfamil, Similac dan Sobee -- semua itu adalah merek susu bayi yang telah mengejutkan pasaran. Asal mulanya ialah karena pemerintah Australia mencurigai bahwa (kuman) Salmonella telah mencemar keempat produk itu. Karena Australia juga mengekspor, sedikitnya ke 30 negara, maka diserukannya supaya berhati-hati dan, kalau perlu, di-retur saja keempatnya jika berasal dari Australia. Memang bukanlah pabrik-pabrik Australia saja yang mengeluarkan keempatnya. Pabrik Nestle di Waru (Surabaya), misalnya, juga mengalengkan Lactogen. Tapi Indonesia juLa dilanda kejutan itu sejak koran-koran Jakarta (21 Juli) memberitakan peringatan pemerintah Australia itu. Akibat pemberitaan itu, menurut manajer Garry Wainscott dari PT Brislol-Myers Indonesia, "ada kemunduran dalam pasaran" karena konsumen raguragu. "Problim bukan di sini, tapi di Australia," Wainscott menjelaskan kepada TEMPO. Adalah Bristol-Myers Co., induk perusahaan Mead Johnson SA, yang memunyai pabrik terbesar di banyak negara yang memprodusir Enfamil, Enfamil with Iron dan Sobee. PT Indexim Alpha mengimpor merek-merek itu dari pabrik-pabrik di negeri Belanda dan Selandia Baru untuk pemasaran di Indonesia. Binatang Ini adalah pukulan kedua kalinya bagi Enfamil sesudah kasus 1975 di Singapura. Ketika :itu pabriknya di Singapura mengeluarkan Enfamil yang di bawah mutu standar - tidak cocol untuk bayi, tapi boleh untuk binatang..Namun, sementara pedagang tokh memasukkannya juga ke Indonesia dengan cara menghapus tanda cat biru di kaleng Enfamil yang diketahui tidak boleh untuk manusia itu. Kasus Enfamil eks Singapura ini sudah selesai. Yang paling terkena oleh pemberitaan dari Australia adalah PT Food Specialities Indonesia. Perusahaan itu mengalengkan berbagai produk Nestlc di Waru, antara lain cap Nona (Milkmaid), Dancow. Eledon dan Milo disamping Lactogen. Khusus untuk Lactogen, pabrik Waru mendatangkan bahannya sebagian besar dari Eropa dan Selandia Baru. Tapi ketika pabrik Waru kewalahan melayani permintaan masyarakat yang meningkat, jaringan usaha Nestle mengimpor juga Lactogen (sudah jadi) dari Australia pada Nopember dan Desember 1976. NV Muara, Jakarta, ditugaskan mengimpornya sebanyak 3000 karton, di antaranya 1000 dikirim ke Medan. Semua itu berasal dari pabrik di Gympie, negara bagian Queensland, Australia. Belakangan ini diketahui Salmonella cuma mencemarkan pengalengan di pabril Tonggala, Victoria, Australia. Jadi produk dari Cympic (berkode G), menurut pengumuman resmi terahlir, dianggap sip - tidak cemar. Bagaimana dengan merek Similac? Oh itu, demikian ditjen Pengawasan Obat dan Makanan Depkes, "belum pernah" diimpor Indonesia. Maka selesailah kejutan Salmonella di pasaran Indonesia. Tapi siapa tahu, di musim pungli ini dia bisa menyusup masuk. Salmonella, kata Kepala Bagian Mmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. WAFJ Tumbelaka, dapat menimbulkan penyakit typhus abdominalis dan paratyphus. berbahaya. (lihat Kesehatan).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus